Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) harus tampil sebagai lembaga keuangan negara yang profesional dan berintegritas tinggi demi memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
Pernyataan itu disampaikan Bahlil saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai jajaran pengurus Danantara yang dipenuhi oleh nama-nama besar, termasuk dua mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.
"Saya pikir Danantara adalah sebuah lembaga keuangan yang dimiliki oleh negara. Dia semacam Temasek-nya Singapura, kira-kira begitu. Badan pengelola investasi yang harus dilakukan secara profesional, kredibel," kata Bahlil usai menghadiri acara di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (26/3).
Baca juga: Danantara buka peluang untuk proyek pemerintah, apa saja yang bisa dibiayai?
Ia menekankan pentingnya kredibilitas Danantara. Salah satu indikatornya, menurut dia, adalah keputusan Presiden Prabowo Subianto yang sama sekali tidak menitipkan nama dalam struktur kepengurusan lembaga tersebut.
"Saking profesional dan kredibelnya, Pak Prabowo aja tidak menitipkan orang satu pun. Itu dilakukan betul-betul secara profesional," lanjutnya.
Bahlil menyampaikan optimisme bahwa kehadiran para tokoh dengan reputasi internasional akan membawa Danantara menjadi lembaga kebanggaan Indonesia dan pendorong signifikan bagi pertumbuhan ekonomi.
Ia juga tidak mempermasalahkan adanya keterlibatan warga negara asing dalam struktur kepengurusan Danantara, selama mereka memiliki kapasitas dan rekam jejak yang mumpuni.
"Saya pikir selama dia profesional dan dia juga tokoh-tokoh ternama itu. Mereka semua punya pengalaman dunia dan tidak ada masalah. Itu lembaga profesional kok," tandasnya.
Baca juga: Menteri Investasi Rosan Roeslani jabat sebagai CEO Danantara, jalan beriringan
Danantara diisi oleh berbagai nama besar dari dalam dan luar negeri, antara lain ekonom top Columbia University Jeffrey Sachs, investor kawakan Ray Dalio, dan mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra.
Susunan Pengurus BPI Danantara:
Dewan Penasihat: Ray Dalio, Hellman Sitohang, Jeffrey Sachs, Chapman Taylor, Thaksin Shinawatra
Komite Pengawasan & Akuntabilitas: Ketua KPK, Ketua PPATK, Ketua BPK, Ketua BPKP, Kapolri, Jaksa Agung
Managing Directors: Robertus Billitea, Lieng Seng Wee, Arief Budiman, Ali Setiawan, Mohamad Al-Arief, Rohan Hafas, Ahmad Hidayat, Sanjay Bharwani, Reza Yamora Siregar, Ivy Santoso
Komite Manajemen Risiko: John Prasetio
Komite Investasi dan Portofolio: Yup Kim
Holding Operasional: Agus Dwi Handaya, Febriany Eddy, Riko Banardi
Holding Investasi: Djamal Attamimi, Bono Daru Adji, Stefanus Ade Hadiwidjaja
Baca juga: DPR: Danantara momentum bangkitkan ekonomi Indonesia
Baca juga: Kaesang bantah masuk struktur Danantara
Baca juga: Presiden sebut Danantara optimalkan pengelolaan kekayaan negara
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bahlil: Danantara harus jadi lembaga kredibel untuk dorong ekonomi RI