Produksi Gurame Kulon Progo naik 30 persen

id produksi gurame

Produksi Gurame Kulon Progo naik 30 persen

Pembudidaya ikan darat Kabupaten Kulon Progo menggunakan sistem terpal dengan lahan kering (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Produksi gurame di tingkat pembudidaya ikan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkat 30 persen karena tingginya harga ikan di pasaran.

"Dari sepanjang didirikan Forum Silaturahim Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), harga gurame mencapai Rp31.000 hingga Rp32.000 per kilogram. Harga gurame yang tinggi mendorong masyarakat memelihara gurame," kata Penasihat Forum Silaturahmi Pokdakan Kulon Progo, Suhardi di Kulon Progo, Selasa.

Ia mengatakan, setiap triwulan, pembudidaya gurame mampu memproduksi 300.000 ekor hingga 350.000 ekor, khususnya pada 2012. Pada 2011, produksi gurame baru paling tinggi baru mencapai 250.000 ekor per triwulan.

Jumlah produksi gurame pada musim penghujan, kata dia, akan semakin tinggi lagi. Karena ketersediaan air yang banyak dan suhu udara yang mendukung. Diprediksikan, hasil produksi bisa mencapao 400.000 ekor setiap triwulan pada musim penghujan.

"Jumlah produksi gurame akan terus akan mengalami peningkatan seiring naiknya jumlah permintaan dan tingginya harga setiap kilogram," kata Suhardi.

Ia mengatakan, meski banyak masyarakat yang membudidayakan gurame, harga tetap standar dan tidak ada permainan harga sesama anggota Forum Silaturahim Pokdakan.

"Kalau anggota Pokdakan tidak ada persaingan harga, karena kelompok yang menentukan harga sehingga tengkulak tidak bisa main mata. Biasanya, yang menjadi korban tengkulak itu pembudidaya ikan secara mandiri," kata dia.

Pokdakan, kata dia, juga memproduksi benih secara mandiri. Meski demikian, persediaan benih gurame masih terbatas yang disebabkan banyak indukan gurame yang tidak bertelor pada musim dingin seperti ini.

"Kalau musim dingin seperti ini, indukan susah bertelor. Maka kami kadang mendatangkan benih dari laur dan membudidayakan diwilayah pesisir dengan teknis modern," kata dia.

(KR-STR)


Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.