Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Pelaku usaha kecil dan menengah di Desa Banaran, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu memproduksi minimal 80 kilogram wader yaitu sejenis ikan kecil goreng dalam sehari.
"Rata-rata produksi kami setiap hari 80 kilogram wader goreng. Tetapi menjelang Lebaran kemarin kami mampu memproduksi 3,2 ton wader goreng untuk persediaan sejumlah toko," kata pemilik toko `Kripik Wader Sidiq Rizal`, Sidiq Rizal di Kulon Progo, Minggu.
Ia mengatakan wader goreng siap dikonsumsi harganya setiap satu kilogram Rp65.000 hingga Rp75.000.
Menurut dia, harga wader goreng sangat tergantung permintaan, dan harga wader di tingkat nelayan.
Sedangkan wader goreng dalam kemasan yang dijual di toko harganya lebih mahal. "Kemasan yang kecil saja harganya antara Rp15.000 hingga Rp20.000 per bungkus," katanya.
Ia mengatakan dirinya mendapatkan ikan kecil atau wader yang belum diolah dari nelayan di Semarang, Jawa Tengah, dan terkadang dari Kalimantan.
Wader goreng produksinya, kata Sidiq dijual ke toko-toko besar dan rumah makanan ternama.
"Banyak permintaan dari sejumlah rumah makan dan toko besar, tetapi kami belum mampu memenuhi seluruhnya, karena terbatasnya pasokan ikan jenis ini.
Di wilayah Kulon Progo, bahkan di Provinsi DIY persediaan wader dari sungai maupun laut tidak ada.
Selain memproduksi wader goreng, kata dia, dirinya juga menyediakan krispi ikan gurami yang juga banyak dipesan oleh para pemilik toko besar maupun rumah makan ternama di wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
(KR-STR)