Polisi selidiki temuan mayat braksesoris `punk`

id mayat dengan punk

Polisi selidiki temuan mayat braksesoris `punk`

korban tewas (ntmc-korlantaspolri.blogspot.com )

Sleman (Antara Jogja) - Tim Reskrim Polsek Tempel dan Polres Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta masih melakukan penyelidikan terhadap temuan mayat laki-laki beraksesoris "punk" di Sungai Cemplung Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Minggu.

"Ada beberapa luka pada mayat tanpa identitas tersebut. Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas maupun dugaan korban tewas dibunuh," kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin.

Mayat yang diperkirakan bersuia 23 tahun tersebut terdapat luka di bagian kepala.

"Ada tiga hingga empat luka mirip bacokan di bagian dahi korban dengan jarak berdekatan selain itu bibir korban juga memar. Kedalaman luka didahi itu lebih dari dua sentimeter dengan panjang sekitar empat sentimeter," katanya.

Menurut dia, kedua tangan korban juga diikat memakai tali sepatu. Diduga kuat korban dianiaya sebelum meninggal.

Korban ditemukan dalam keadaaan tertelungkup di dalam air di dekat areal sawah yang menjorok ke bawah dari jalan raya dengan tidak memakai pakaian bagian atas.

Korban berambut pendek dengan kulit kuning langsat itu hanya memakai celana panjang jenis kain dan tampak sobek dibagian tengahnya.

Perwira Unit Reskrim I Polsek Tempel Ipda Budi mengatakan diduga korban merupakan kelompok "punk", dugaan itu diperkuat oleh adanya sejumlah tato di bagian punggung korban.

"Terdapat tato motif kompleks selebar 10 sentimeter di bagian punggung atas korban. Tatto motif tidak beraturan itu kerapkali dipasang anak punk yang menggambarkan kehidupan mereka yang juga tidak teratur. Selain itu didekat tato motif kompleks juga terdapat tato gambar wanita," katanya.

Kemudian Identitas lain yakni korban menggunakan sepatu hak tinggi berwarna hitam yang biasanya juga digunakan oleh anak punk. Ada ciri khusus di sepatu korban dengan simbol tengkorak bertuliskan "The Orak Arik, datang teler pulang kewer-kewer ".

Kepolisian menemukan dua sepatu korban dengan titik lokasi yang berbeda berjarak sekitar tujuh meter dari keberadaan ditemukannya mayat.

"Kami masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Reskrim Polres Sleman. Dugaan sementara korban dianiaya terlebih dahulu. Di sekitar lokasi ada bekas kerusakan semak-semak yang diduga ada pertengkaran, tetapi masih kami selidiki," katanya.

(.V001)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024