Populasi ternak sapi Kulon Progo turun

id tenak sapi kulonprogo

Populasi ternak sapi Kulon Progo turun

Ilustrasi peternak sapi (Foto antaranews.com)

Kulon Progo  (Antara Jogja) - Populasi ternak sapi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 72.810 ekor menjadi 56.491 ekor pada 2012.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dinas Kepenak) Kulon Progo Endang Purnwaningrum di Kulon Progo, Rabu, mengatakan penurunan populasi sapi mencapai 16.319 ekor pada 2011-2012.

"Pada 2011-2012, penurunan populasi cukup tinggi. Saat itu, harga sapi sangat rendah atau anjlok. Banyak peternak bukan petani merugi dan menjual sapinya," kata Endang.

Ia mengatakan kedala utama dalam pertumbuhan populasi sapi di Kulon Progo yakni ketersedian pakan saat musim kemarau yang sedikit. Dinas Kepenak mendorong peternak melakukan inovasi penyediaan ternak seperti pakan vermentasi dari jerami, pohon pisang.

Masalah lain dalam peningkatan populasi sapi, kata Endang yakni banyak sapi yang kawin berulang akibat kegagalan insiminasi. "Kami mengimbau peternak harus mampu mengawasi ciri-ciri birahi ternak supaya tidak mengakibatkan kekegalan kawin. Peternak juga harus memberikan pakan yang cukup," kata dia.

Untuk mendorong pertumbuhan populasi sapi, Dinas Kepenak Kulon Progo telah mengimbau kepada peternak untuk mempertahankan sapi bunting supaya tidak dijual dan dipotong serta menggalakan inseminasi buatan (IB).

"Di Kulon Progo ada program yang anggarannya dari Kementerian Pertanian yakni penyelamatan betina bunting. Sapi betina yang bunting 4 bulan hingga anaknya berumur lima bulan tidak boleh dijual. Kepada kelompok tersebut akan mendapat insentif sebesar Rp600 per ekor," kata dia.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Kepenak Kulon Progo Nur Syamsu Hidayat mengatakan tingkat populasi ternak sapi 2012 terburuk dalam tiga tahun terakhir. Pada 2010 hingga 2011, populasi ternak sapi terus mengalami kenaikan yang signifikan. Pada 2010, populasi sapi mencapai 61.112 ekor, kemudian 2011 naik menjadi 72.810 ekor atau mengalami kenaikan 19,14 persen.

"Pada 2013 ini, kami harus bekerja lebih giat lagi untuk meningkatkan populasi ternak sapi. Kami mentargetkan pertumbuhan populasi ternak sapi mencapai 20 persen. Kami optimistis, target tersebut dapat terealisasi," kata dia.

Dia mengatakan, populasi ternak yang paling tinggi masih didominasi lima kecamatan yakni Sentolo, Pengasih, Lendah dan Panjatan. Tingginya populasi di empat kecamatan ini didukung melimpahnya ketersediaan pakan ternak yang melimpah sepanjang tahun seperti jerami hingga rumput gajah.

Pupulasi ternak sapi pada 2011 di Kecamatan Sentolo ini mencapai 10.915 ekor, Kecampatan Pengasih sebanyak 8.547 ekor, Kecamatan Panjatan sebanyak 8.429 ekor dan Kecamatan Lendah sebanyak 8.909 ekor.

"Berdasarkan survei ternak 2012, populasi di empat kecamatan ini mengalami penurunan sekitar lima hingga delapan persen. Ini cukup mengkhawatirkan jika harga sapi di tingkat peternak terus mengalami penurunan," kata dia.


(KR-STR) 
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024