Presiden kunjungi kuburan gua alam Adat Toraja

id gua alam adat

Presiden kunjungi kuburan gua alam Adat Toraja

Kuburan Gua Alam Londa Tanah Toraja Sulawesi Selatan (orangtoraja.blogspot.com)

Toraja (Antara Jogja) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II mengunjungi situs kuburan gua alam adat Toraja di daerah Londa, Sulawesi Selatan, Jumat pagi.

Kedatangan Presiden dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono ke lokasi Gua Alam Londa ditemani antara lain oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Djoko Suyanto serta Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Selain itu, Presiden juga ditemani Menteri Sekretaris Negara Dipo Alam, Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, dan Kepala BIN Marciano Norman.

Di dalam kunjungan tersebut, Presiden mendapatkan penjelasan mengenai makam di Gua Alam Londa yang ternyata diperuntukkan khusus bagi warga marga Tolengke.

Makam Gua Alam Londa terbagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan tinggi gua berdasarkan kasta atau strata di masyarakat di mana untuk bagian atas diperuntukkan seperti bagi kaum bangsawan.

Sedangkan cara untuk memasukkan jenazah ke dalam kubur gua alam tersebut bisa dengan ditarik secara perlahan-lahan atau diturunkan dari bagian atas secara perlahan-lahan.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianugerahi gelar adat sebagai warga kehormatan dari masyarakat Tana Toraja, Sulawesi Selatan, yang dinilai memiliki tingkat kerukunan dan toleransi tinggi sehingga layak dicontoh daerah lainnya.

"Bangsa Indonesia telah mengenal kebaikan tanah Toraja yang dikenal masyarakat religius, taat beragama menghormati adat istiadat, memiliki rasa persaudaraan, toleransi, dan kerukunan yang tinggi," kata Presiden dalam acara "Singgi" (pemberian gelar adat) di Toraja, Sulsel, Kamis (20/2).

Menurut dia, masyarakat Toraja merupakan salah satu contoh gambaran masyarakat yang baik yang hendak ditegakkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.

Untuk itu, Presiden mengajak masyarakat Indonesia dapat mencontoh masyarakat Toraja agar setiap permasalahan dapat diselesaikan secara damai serta menghindari konflik dan kekerasan.

SBY mengingatkan bahwa untuk menuju kesejahteraan dan pembangunan ekonomi maka dibutuhkan prasyarat yaitu kondisi politik yang stabil serta jalinan kerukunan yang baik.

Bila Indonesia telah rukun damai dan memiliki toleransi yang tinggi, ujar dia, maka ekonomi dapat terbangun dengan baik karena infrastruktur dapat terbangun serta ketahanan pangan dan energi dapat ditingkatkan.

Menurut Presiden, dirinya dan sang isteri sebenarnya sudah lama ingin berkunjung ke Tana Toraja yang dikenal karena keindahannya.

 "Saya mendukung dan menyampaikan para menteri untuk terus mengembangkan pariwisata di tempat ini," kata Presiden.

Setelah acara penganugerahan gelar adat dan warga kehormatan, Presiden juga diperlihatkan prosesi upacara adat seperti Rambu Solo yang merupakan upacara adat yang berhubungan dengan kematian seseorang atau upacara pemakaman.
(T.M040/ )

Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024