PMII DIY selenggarakan diskusi bonus demografi

id pmii diy selenggarakan

PMII DIY selenggarakan diskusi bonus demografi

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Studium General tentang optimalisasi Bonus Demografi, di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, Sleman, Yogyakarta, Rabu.

"Kegiatan ini dalam rangka pelantikan Pengurus Cabang PMII Daerah Istimewa Yogyakarta masa khidmat 2014-2015 dan Harlah ke-54 PMII," kata Ketua Cabang PMII Daerah Istimewa Yogyakarta Zainudin.

Hadir dalam kegiatan tersebut anggota DPR RI. Akhmad Muqowwam (Mantan Ketua Pansus RUU Desa), Eman Hermawan (Mantan Ketua PC PMII DI Yogyakarta), Addin Jauharuddin (Ketua Umum PB PMII) dan Taufan E Nugroho (Ketua Umum DPP KNPI sebagai pembicara.

Studium General yang mengambil tema "Peran PMII dalam Optimalisasi Bonus Demografi di Indonesia" ini didasari atas pentingnya posisi Indonesia di masa yang akan datang seiring dengan naiknya angka usia produktif (Bonus Demografi) di Indonesia.

Menurut dia, berdasarkan hasil kajian ekonomi, baik yang dibuat oleh pemerintah maupun lembaga internasional seperti World Bank, IMF, McKinsey dan Boston Consulting Group mengatakan bahwa Indonesia mempunyai prospek ekonomi yang cerah di masa mendatang dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata pertahun mencapai 6 hingga 7 persen.

"Sehingga pada 2025 Indonesia diperkirakan masuk menjadi tujuh negara terbesar di dunia," katanya.

Zainudin juga merekomendasi kepada Miftakul Azis sebagai satu-satunya kandidat Ketua Umum PB PMII dari cabang DIY pada Kongres PMII yang akan datang.

Sedangkan Miftakul Azis dalam orasinya mengatakan PMII sebagai organisasi kepemudaan harus mengambil posisioning yang jelas dalam mengoptimalkan mesin kaderisasinya untuk mengambil benefit dan manfaat positif dari bonus demografi.

"Untuk itu PMII harus memiliki visi yang jelas dalam mempersiapkan dan meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki agar tidak terjebak pada Bencana Demografi," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Regina Safrie
COPYRIGHT © ANTARA 2024