Kulon Progo (Antara Jogja) - Unit Kerja Budi Daya Ikan Air Tawar pada Balai Benih Ikan Desa Sendangsari Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kewalahan menyediakan benih ikan tawar seiring tingginya jumlah permintaan setiap musim penghujan.
Kepala Unit Kerja Budi Daya Ikan Air Tawar pada Balai Benih Ikan Sendangsari Yuriyanto di Kulon Progo, Rabu, mengatakan minat masyarakat untuk membudidayakan ikan air tawar saat musim hujan meningkat hingga 20 persen.
"Dibanding dengan hari-hari biasa, masyarakat yang berminat untuk membudidayakan ikan air tawar meningkat hingga 20 persen," kqta Yuriyanto.
Ia mengatakan setiap harinya, Balai Benih Ikan Sendangsari selalu didatangi oleh masyarakat dari Kulon Progo maupun luar daerah untuk membeli benih ikan air tawar.
"Mayoritas permintaan benih ikan dari warga Kulon Progo, tapi ada juga yang datang dari daerah Bantul, Purworejo, Magelang dan Klaten," kata Yuriyanto.
Selain mengembangkan benih ikan tawar, kata dia, Balai Benih Ikan Sendangsari juga mengembangkan budi daya ikan gurami. Hal ini dikarenakan harga ikan gurami relatif stabil, kebutuhan gurami konsumsi di pasaran juga belum tercukupi.
"Kedepannya, kami mentargetkan Balai Benih Ikan Sendangsari menjadi sentra ikan gurami karena kebutuhan untuk dikonsumsi masih selalu kurang," katanya.
Saat ini, kata Yuriyanto, Balai Benih Ikan Sendangsari memproduksi induk gurami, calon induk serta benih gurami. Pihaknya memiliki induk gurami sebanyak 200 ekor yang selalu memproduksi benih tiap tiga bulan sekali. Sedangkan untuk calon induk atau gurami berumur dua tahun terdapat lebih dari dua ribu ekor dengan harga Rp40 ribu per kilogram.
"Harga benih ikan gurami tergantung besar kecilnya ukuran. Harga jualnya mulai dari Rp150 per ekor hingga Rp2.000 per ekor," kata dia.
Meski demikian, kata dia, BBI Sendangsari juga melayani pembelian telur gurami dengan harga Rp25 per butir telur.
"Biasanya, yang membeli telur gurami mayoritas justru petani dari luar Kulon Progo," katanya.
(KR-STR)
