Disperindagkop Bantul jamin stok beras aman

id stok beras bantul

Disperindagkop Bantul jamin stok beras aman

Ilustrasi impor beras Indonesia (Foto antaranews.com) (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin stok beras di gudang Bulog setempat mencukupi kebutuhan masyarakat daerah ini hingga beberapa bulan mendatang.

"Kalau untuk produksi beras kita melimpah, bahkan stok beras di gudang Bulog Bantul sangat aman dan mencukupi hingga akhir Januari 2016," kata Kepala Disperindagkop Bantul Sulistyanto di Bantul, Kamis.

Menurut dia, meski musim kemarau, di beberapa lahan pertanian padi di Bantul tetap mengalami panen raya secara bergantian, bahkan panen saat kemarau tidak hanya komoditas beras melainkan tanaman cabai dan bawang merah.

Ia mengatakan, berdasarkan perhitungannya, asumsi kebutuhan beras di Bantul rata-rata sekitar 32 ton per hari, selain bisa dicukupi dari stok beras di gudang Bulog juga didukung panen raya padi periode berikutnya yakni Januari 2015.

"Stok di Bulog belum termasuk stok yang ada di pedagang-pedagang besar di Bantul, belum lagi tambahan hasil panen padi pada musim panen selanjutnya," kata Sulistyanto.

Sementara itu, menurut dia, untuk harga beras pekan ini masih stabil dan tidak mengalami kenaikan, seperti beras IR I harga di pasaran berkisar Rp9.000 per kilogram, sedangkan harga beras IR II stabil pada kisaran Rp8.500 per kilogram.

Sedangkan komoditas cabai rata-rata mengalami penurunan sekitar Rp2.000 per kilogram, seperti cabai merah keriting dari harga semula Rp10.000 menjadi Rp8.000 per kilogram, cabai hijau dari Rp8.000 turun menjadi Rp6.000 per kilogram.

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Suradal mengatakan ketersediaan stok beras di Bantul yang aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir Januari mendatang diharapkan tidak berpengaruh pada harga.

"Stok mencukupi hendaknya harganya juga stabil, jangan sampai stok beras aman namun harga di pasaran melambung tinggi," kata anggota DPRD Bantul tersebut.

(KR-HRI)