Bantul memastikan stok beras di pedagang pasar cukup meski harganya naik

id Stok beras di pasar ,Dinas Perdagangan ,Kebutuhan bahan pokok

Bantul memastikan stok beras di pedagang pasar cukup meski harganya naik

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah melakukan pemantauan ke beberapa pasar tradisional dengan mendapati stok beras di pedagang mencukupi meskipun mengalami kenaikan harga.

"Kami sudah rutin melakukan pemantauan stok dan harga bahan pokok di pasar, ketika kami tanya ke beberapa pedagang beras, dijawab adanya cuma ini, artinya stok cukup, meski tidak melimpah," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana, di Bantul, Minggu.

Meski demikian, kata dia lagi, diakui harga beras di tingkat pedagang pasar tradisional terpantau mengalami kenaikan dibanding sebelumnya, seperti beras kualitas medium minggu ini di kisaran Rp14.500 per kilogram, dalam kondisi normal antara Rp11 ribu sampai dengan Rp12 ribu per kilogram.

"Rata rata masyarakat saat ini memakai beras medium, kemudian kalau yang beras premium harganya kira kira selisih Rp1.000 sampai Rp1.500 per kilogram, atau sekitar Rp16 ribu per kilogram," katanya pula.

Dia mengatakan, ketersediaan beras di pasar tradisional yang cenderung seadanya ini dikarenakan beberapa faktor, salah satunya karena pemerintah belum menggelontorkan lagi beras ke masyarakat sebagai upaya stabilisasi pasokan harga pangan.

"Kemudian kemarin itu kan musim kemarau panjang, sehingga tanaman berkurang, namun sekarang ini sudah mulai musim tanam. Salah satu faktornya itu, karena permintaan pasar terus bertambah, sementara ketersediaan tidak melimpah," katanya lagi.

Lebih lanjut dia mengatakan, salah satu upaya pemerintah dalam menyikapi ketersediaan beras di pasar ini adalah dengan terus melakukan pemantauan ke pasar pasar untuk memastikan stok maupun harga tidak bergejolak hingga berdampak pada keresahan masyarakat.

"Kami yang pertama melakukan pemantauan ke pasar-pasar untuk mengetahui apakah ini stok ada, kemudian mencukupi kemudian harganya bagaimana, itu yang pertama. Jadi memang stoknya ada di pasar tapi kecenderungan tidak melimpah," katanya.

Selain itu, kata dia pula, pihaknya juga sudah mengusulkan adanya operasi pasar komoditas beras ke Bulog di beberapa wilayah, untuk menambah pasokan beras agar harga beras di pasaran cenderung stabil dan tidak mengalami kenaikan tak terkendali.

"Namun dari Bulog menyesuaikan juga jadwalnya dengan kabupaten kota yang lain, karena kabupaten dan kota juga sudah menghendaki adanya operasi pasar," katanya pula.