BPCB Yogyakarta kewalahan pugar Candi Perwara Prambanan

id candi

BPCB  Yogyakarta kewalahan pugar Candi Perwara Prambanan

Pemugaran Candi Perwara (Foto ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/15) ()

Sleman (Antara Jogja) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta merasa berat jika setiap tahunnya memugar satu Candi Perwara di kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, karena kondisi bebatuannya yang masih berserakan dan keutuhannya juga belum terjamin.

"Memang berat kalau satu tahun satu Candi Perwara yang dipugar," kata Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan, BPCB Yogyakarta, Wahyu Astuti, Rabu.

Candi Perwara yang merupakan candi pendamping di kompleks Candi Prambanan ini total berjumlah 224 unit. Dua unit sudah dipugar pada masa zaman penjajahan Belanda.

Sedangkan BPCB Yogyakarta baru berhasil memugar satu unit, pada 2015, yang menghabiskan waktu lebih dari dari delapan bulan.?

Wahyu mengatakan, tahun ini pihaknya masih melakukan registrasi seluruh batuan Candi Perwara.

"Studi teknis untuk Candi Perwara yang akan dipugar pada 2017 mendatang pun saat ini baru selesai. Yaitu menentukan jumlah dana yang dibutuhkan nantinya. Kalau untuk kelayakan, sudah kayak dipugar," katanya.

Menurut dia, dari hasil studi kelayakan dan studi teknis tersebut juga masih ada pekerjaan lainnya, yakni melakukan analisis peripih yang belum lama ini ditemukan.

"Karena peripih sebanyak sepuluh buah tersebut, dirasa cukup surprise baginya. Temuan yang berada di kedalaman 160 centimeter, di delapan penjuru angin, dua di tengah. Masih akan kami teliti itu, karena baru pertama jadi membutuhkan referensi lain," katanya.

Ia mengatakan, dalam pemugaran candi sendiri, memang membutuhkan waktu yang lama. Setelah dilakukan studi kelayakan, baru studi teknis.

"Bebatuan yang rusak pun diperbaiki. Untuk kemudian, dibersihkan sebelum dikembalikan ke posisinya semula. Mendirikan candi itu tidak seperti membangun rumah," katanya.

Kepala BPCB Yogyakarta, Winston S D Mambo, mengatakan seluruh Perwara tersebut, ke depan memang akan diteliti, termasuk isi-isi peripihnya.

"Jadi bisa membandingkan, peripih antara Candi Perwara itu beda atau tidak. Kalau beda gimana, kalau tidak juga. Kemarin baru dua (Perwara). Kamu belum tahu yang lain," katanya.
V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024