Tim penilai survei rumah milik terdampak bandara

id bandara

Tim penilai survei rumah milik terdampak bandara

ilustrasi (Foto Antaranews)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Tim penilai mulai melalukan survei setiap rumah warga terdampak bandara di lima desa Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketua tim penilai dari Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun dan Rekan Uswatun Khasanah di Kulon Progo, Senin mengatakan hari ini pihaknya menerjunkan 27 tim dan masing-masing tim tiga orang.

"Masing-masing tim langsung melakukan survei dengan target 20 bidang per hari. Data-data yang kami terima dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) kami verifikasi di lapangan," kata Uswatun Khasanah.

Ia mentargetkan survei dan penilaian di lapangan selesai dalam waktu delapan hari. Data dari BPN harus diklarifikasi langsung. Setiap hari pihaknya berkoordinasi dengan BPN soal data dari mereka.

Terkait warga yang menolak rumah dan lahannya disurvei, pihaknya berusaha masuk dan melakukan pendekatan secara persuasif.

"Kalau diperkanankan kami masuk, dan kalau tidak diperkenankan kami tulis tidak bisa disurvei," katanya.

Uswatun mengatakan data awal untuk servei setiap rumah berasal dari BPN, tim penilai menilai dari data BPN sehingga, kalau data yang ada di lapangan berbeda dengan data BPN, langsung dikomunikasikan dengan BPN.

"Kami lihat hasil survei berjalan lancar dan tertib," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo Astungkoro mengatakan sekarang ini sudah sampai ke tahap 21 dari 26 subtahapan yang harus dilaksanakan tinggal lima tahapan lagi, yakni penafsiran harga selama 30 hari, musyawarah bentuk ganti rugi selama 30 hari, diperkirakan jatuh pada bulan puasa, tahap pembelian ganti rugi.

Selanjutnya, tahap ganti uang dan relokasi dan tahap pelepasan dari kantor pertanahan sehingga sudah dinyatakan syah.

Terkait dengan tanah PA yang ada di Kaligintung untuk relokasi warga terdampak sercara gratis dan magersari, bahwa itu merupakan bentuk kasih sayang Sultan dan Paku Alam kepada warga terdampak untuk menyediakan tempat relokasi," kata Astungkoro. ***3***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024