Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta menetapkan 14 kampung di beberapa kelurahan sebagai sasaran program Kampung Pangan Lestari yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan.
"Kampung yang menjadi sasaran adalah kampung yang berada di kelurahan rentan miskin. Tujuannya agar masyarakat di wilayah tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan dari produksi mereka sendiri," kata Kepala Seksi Konsumsi Kewaspadaan Pangan dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sri Panggarti di Yogyakarta, Rabu.
Meskipun kampung sasaran merupakan kawasan rentan miskin, namun Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta tetap mempertimbangkan berbagai aspek agar program tersebut dapat berjalan dengan baik, di antaranya keberadaan kelompok tani, khususnya kelompok tani wanita.
Panggarti menyebut, program kampung pangan lestari adalah pengembangan dari program pemerintah pusat yaitu Kawasan Rumah Pangan Lestari yang pernah dilaksanakan di Kota Yogyakarta pada 2013.
Pada 2017, lanjut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta menjalankan program Kawasan Rumah Pangan Lestari secara mandiri dengan melakukan bimbingan teknis kepada kelompok tani untuk budidaya sumber pangan dengan memanfaatkan lahan pekarangan.
Tujuan dari program Kawasan Rumah Pangan Lestari adalah menyediakan berbagai unsur gizin untuk keluarga mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
"Kami pilih budidaya sayuran karena tidak membutuhkan lahan yang luas untuk pemenuhan vitamin dan mineral, sedangkan untuk pemenuhan protein dilakukan dengan budidaya perikanan," katanya.
Pada 2018, lanjut dia, juga akan dilakukan bimbingan teknis budidaya tanaman pangan di kampung sasaran. "Kami targetkan, ada 30 perempuan yang bisa mengikuti kegiatan ini di tiap kampung," katanya.
Setelah kebutuhan pangan di rumah tangga terpenuhi, Panggarti berharap, produksi dari tiap kelompok pangan tersebut dapat ditingkatkan untuk dipasarkan ke beberapa toko sehingga menambah pendapatan keluarga.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto menyebut sudah ada produksi dari Kampung Sayur di Kota Yogyakarta yang dipasarkan ke toko modern atau dibeli langsung oleh konsumen terutama pedagang bakso.
"Produk yang sudah dipasarkan adalah sawi karena tanaman tersebut mudah tumbuh dan harganya pun cukup stabil," katanya.
(E013)
Berita Lainnya
Airlangga Hartarto kaji ulang BLT Mitigasi Risiko Pangan
Selasa, 23 April 2024 0:18 Wib
Petani muda Indonesia mengoptimalkan pertanian di lahan rawa
Sabtu, 20 April 2024 17:53 Wib
Pemkab Bantul: Harga pangan stabil usai Lebaran
Rabu, 17 April 2024 17:38 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi pangan asal hewan di Pasar Bendungan
Senin, 8 April 2024 16:22 Wib
Dinkes Bantul amankan produk makanan tak layak konsumsi
Sabtu, 6 April 2024 22:53 Wib
BRIN meneliti manfaat sorgum turunkan diabetes di Flores
Jumat, 5 April 2024 17:45 Wib
Pemkab Bantul melaksanakan 3 kali pasar murah bahan pokok selama Maret
Kamis, 4 April 2024 20:07 Wib
Stok bahan pokok di Bantul aman dan cukup hadapi Lebaran 2024
Kamis, 4 April 2024 17:08 Wib