Keraton Yogyakarta jadi ikon Jiffina 2018

id Pojok beteng

Keraton Yogyakarta jadi ikon Jiffina 2018

Pojok Beteng (Foto Antara)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Bangunan Pojok Beteng Keraton Yogyakarta akan ditampilkan sebagai ikon gelaran Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia 2018 yang berlangsung pada 10-13 Maret di Jogja Expo Center.

Ketua OC Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2018 Endro Wardoyo di Yogyakarta, Jumat, mengatakan Pojok Beteng Keraton Yogyakarta sengaja diangkat sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya adiluhung yang dimiliki Yogyakarta yang sekaligus perlu dikenalkan kepada para pembeli dan atau pengunjung dari mancanegara.

"Ini bentuk penghormatan kami terhadap warisan budaya di Yogyakarta," kata dia.

Endro menjelaskan dalam Jiffina 2018 yang digadang-gadang sebagai gelaran pameran mebel dan kerajinan terbesar di Yogyakarta, dua replika bangunan pojok beteng keraton akan berdiri sebagai "welcome gate". Pojok beteng kulon akan berdiri di sebelah barat dan pojok beteng wetan di sebelah timur.

"Desain seperti ini saya kira jarang dijumpai di pameran-pameran mebel dan `craft` lainnya," kata dia.

Menurut Endro, tampilan gerai-gerai pameran Jiffina di ruangan seluas 9.000 meter persegi itu juga diklaim akan lebih menarik dan unik dibanding Jiffina 2017 karena akan didesain sendiri oleh para peserta pameran menyesuaikan tema produk yang akan dipamerkan.

Dia mengatakan penyelenggaraan Jiffina 2018 yang ditargetkan mampu mencatat transaksi 100 juta dolar AS itu akan diikuti 300 peserta pengusaha mebel dan kerajinan se-Jawa dan Bali. Jumlah peserta mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan Jiffina 2017 yang diikuti 260 peserta.

"Peserta pengusaha terbesar dari Yogyakarta diikuti Jawa Tengah (Solo, Klaten, Semarang, Jepara), Jawa Timur dan Bali," katanya.

Para pengusaha mebel dan kerajinan itu akan menampilkan ribuan ragam produk living room, dining room, bedroom,family room, office furniture, art craft, kitchen furniture, dan lainnya baik yang berbahan kayu solid maupun daur ulang.

"Para `buyer` akan mendapatkan harga relatif lebih murah karena dijual langsung oleh produsen tanpa perantara," kata dia.

Dia mengatakan jumlah pembeli potensial yang sudah mendaftar untuk hadir dalam pameran berskala internasional itu mencapai 968 pembeli terdiri atas 430 pembeli luar negeri dan 538 pembeli serta pengunjung dalam negeri.

"Mereka di antaranya pembeli dari Denmark, Belgia, UK, Palestina, serta negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat," kata Endro.

(T.L007) 09-03-2018 07:19:45

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024