FKWA mulai wujudkan "dewi win on go"

id Sungai winongo

FKWA mulai wujudkan "dewi win on go"

Sungai Winongo di Kota Yogyakarta (foto tembi.net)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Forum Komunikasi Winongo Asri terus melakukan upaya untuk merealisasikan Winongo Wisataku 2030, di antaranya membentuk Desa Wisata Win on Go di Bener dan Kricak dengan beragam atraksi wisata khususnya wisata air.

"Selain berbagai permainan tradisional, kami juga memiliki atraksi wisata air yaitu tubing sepanjang 200 meter menggunakan ban," kata Ketua Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) Kota Yogyakarta Oleg Yohan di Yogyakarta, Minggu.

Meskipun demikian, Oleg mengatakan bahwa atraksi wisata tersebut belum dikomersilkan karena dibutuhkan operator yang profesional sehingga untuk sementara ini, FKWA bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta untuk atraksi tersebut.

Oleg menyebut unsur keselamatan warga yang ingin mencoba tubing juga menjadi pertimbangan yang tidak boleh disepelekan sehingga setiap wisatawan yang mencoba atraksi tersebut tetap diminta mengenakan alat pengaman diri seperti helm dan pelampung.

"Air di Sungai Winongo cukup bersih dan kondisi sungai pun layak dijadikan sebagai arena tubing. Kondisi lingkungannya pun masih cukup asri. Ini kelebihan Sungai Winongo," katanya.

Selain itu, lanjut Oleg, berbagai permainan tradisional yang bisa dicoba saat berkunjung ke Desa Wisata (Dewi) Win on Go di antaranya permainan egrang dan bakiak.

Oleg menyebutkan upaya percepatan realisasi Winongo Wisataku 2030 tidak akan berhenti di Bener dan Kricak saja tetapi akan dlkembangkan di kawasan lain. Sebelumnya, FKWA telah membagi Sungai Winongo yang mengalir di Kota Yogyakarta dalam delapan segmen pengembangan.

"Setiap segmen memiliki fokus pengembangan yang berbeda-beda. Harapannya, bisa menjadi satu kesatuan yang saling menguatkan sehingga target menjadikan Winongo sebagai tujuan wisata pada 2030 bisa tercapai," katanya.

Salah satu segmen yang membutuhkan perhatian besar untuk dijadikan sebagai destinasi wisata adalah di Patangpuluhan. "Mungkin, kami akan upayakan pendekatan berbasis kampung di wilayah tersebut," katanya.

Selain pada infrastruktur, FKWA juga melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat di kawasan tersebut, salah satunya dengan memberikan fasilitasi pengajuan nomor untuk produk industri rumah tangga (PIRT) bagi usaha kuliner warga.

"Pengembangan wisata tidak hanya membutuhkan kesiapan infrastruktur saja tetapi juga dukungan dari sektor lain seperti kuliner dan juga kerajinan. Semuanya diharapkan bisa saling mendukung. Ini yang kami upayakan di FKWA," katanya.



(E013) 01-04-2018 16:40:52

 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024