Yogyakarta (ANTARA) - Tebing Sungai Winongo Yogyakarta yang berada di Kampung Tompeyan longsor pada Minggu (13/12) malam akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu dan menyebabkan satu rumah warga rusak.
“Tebing yang longsor tersebut kebetulan merupakan bekas pembuangan sampah. Karena kondisi tanahnya labil ditambah hujan yang cukup deras dan berlangsung lama, tebing pun longsor,” kata Camat Tegalrejo Taokhid di Yogyakarta, Senin.
Akibatnya, lanjut dia, satu rumah warga yang berada tepat di atas tebing retak, khususnya di bagian dapur atau bagian belakang rumah.
Agar kerusakan rumah tidak semakin parah, warga bergotong royong melakukan pembongkaran bagian dapur, sehingga bagian utama rumah tidak ikut roboh apabila terjadi longsor susulan.
“Warga yang tinggal di rumah tersebut, sudah mengungsi ke rumah kerabatnya yang berada tidak jauh dari rumah mereka,” katanya.
Kecamatan Tegalrejo, lanjut dia, juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Kota Yogyakarta untuk mengakses bantuan darurat penanganan longsor, seperti terpal untuk menutup tebing yang longsor agar tidak semakin tergerus apabila terjadi hujan.
Taokhid menambahkan hampir sepanjang tebing Sungai Winongo yang berada di wilayah Kecamatan Tegalrejo rawan longsor saat musim hujan, karena sebagian besar tebing belum diperkuat dengan talut.
“Rata-rata kondisi tebing cukup tinggi dengan kemiringan yang ekstrem, sehingga rawan longsor saat terjadi hujan deras,” katanya.
Ia mengingatkan warga yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan serta berkoordinasi dengan kampung tangguh bencana (KTB) di masing-masing wilayah.
“Misalnya, saat malam hari, lebih baik tidur di ruangan yang jauh dari tebing sungai,” katanya.
Berdasarkan data BPBD Kota Yogyakarta, tebing Sungai Winongo yang longsor tersebut tercatat sepanjang 20 meter dengan ketinggian 15 meter dan lebar lima meter.
Rumah yang mengalami kerusakan dihuni oleh tiga kepala keluarga (KK) dengan 10 jiwa. Rumah tersebut milik Sukinah (73) dan saat ini sedang diusahakan ditutup terpal untuk mengantisipasi potensi longsor susulan.