Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta segera melakukan uji coba pelaksanaan manajemen lalu lintas yang baru di Jalan Terban dalam waktu dekat untuk mengetahui efektivitas perubahan manajemen lalu lintas yang diterapkan.
"Kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah DIY untuk uji coba. Pelaksanaannya dalam waktu dekat atau sebelum Lebaran," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto di Yogyakarta, Rabu.
Manajemen lalu lintas yang akan diterapkan di Jalan Terban adalah dengan mengubah jumlah lajur kendaraan yang mengarah ke barat dan timur.
Sebelumnya, jumlah lajur kendaraan ke barat dan timur diterapkan masing-masing dua lajur. Namun, saat uji coba akan diterapkan tiga lajur kendaraan ke barat dan satu lajur ke timur.
"Pembatas jalan yang ada di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM) juga akan dibuka sehingga kendaraan ke arah barat tidak perlu berputar balik di Jalan Cik Di Tiro," katanya.
Berdasarkan hasil uji coba, lanjut Golkari, akan diperoleh gambaran yang lebih baik mengenai penerapan rencana manajemen lalu lintas yang ditujukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di ruas Jalan Terban.
"Jika masih ada antrean kendaraan yang cukup panjang, maka bisa diantisipasi dengan mengubah durasi lampu lalu lintas atau mengeliminasi hambatan samping yang mungkin saja ada," katanya.
Di sepanjang Jalan Terban juga akan diberikan markah garis biku-biku yang menandakan bahwa ruas jalan tersebut harus bebas dari parkir kendaraan.
"Sedangkan untuk pembatas jalan sudah tidak ada lagi, tetapi diganti dengan markah garis tegas. Markah tersebut memiliki arti bahwa kendaraan tidak diperbolehkan berpindah jalur maupun memotong jalur. Ini juga sekaligus sosialisasi ke masyarakat. Pelanggar lalu lintas bisa ditilang," katanya.
Perubahan manajemen lalu lintas di Jalan Terban sudah diawali dengan membongkar pembatas jalan dan memangkas pohon perindang. Pembatas jalan kemudian digeser ke arah utara.
"Untuk sementara, hanya diberikan tali sebagai pembatas jalan karena masih harus dilakukan pekerjaan trotoar dan pengaspalan jalan. Memang masih ada saja kendaraan yang tidak tertib dan melanggar pembatas jalan dan melaju berlawanan arah," katanya.
Ia pun mengimbau agar pengguna kendaraan yang akan mengarah ke barat dapat mematuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas dengan tidak nekat melaju di lajur kendaraan yang berlawanan arah.
"Jika nekat melawan arah, maka akan membahayakan keselamatan pengguna kendaraan lain maupun diri sendiri. Lebih baik bersabar satu atau dua menit, tetapi selamat," kata Golkari. (E013)
(U.E013/B/I007/I007) 23-05-2018 14:54:52
Berita Lainnya
Pakar UGM: Putusan sengketa Pilpres 2024 amanatkan berbagai PR
Rabu, 24 April 2024 4:30 Wib
Melalui PKKPT, pemerintah mendukung reputasi perguruan tinggi
Senin, 22 April 2024 14:31 Wib
Guru Besar UGM: Anemia aplastik akibat obat jarang terjadi
Sabtu, 20 April 2024 3:28 Wib
Ahli nuklir tersangka penggelapan -TPPU diburu polisi
Jumat, 19 April 2024 20:22 Wib
Prodi Antropologi UGM tembus peringkat 51 dunia
Kamis, 18 April 2024 13:29 Wib
FKKMK UGM memastikan perhatikan kesehatan mental calon dokter spesialis
Kamis, 18 April 2024 2:10 Wib
Pengamat UGM: Pekerjaan di sektor pertanian perlu perhatian lebih besar
Jumat, 5 April 2024 22:49 Wib
Psikolog UGM sebut pelaku kekerasan anak cenderung punya gangguan mental
Jumat, 5 April 2024 0:03 Wib