Kodim Bantul kerahkan 200 personel pengamanan Lebaran

id jalur mudik

Kodim Bantul kerahkan 200 personel pengamanan Lebaran

Ilustrasi. Peta Jalur mudik Lebaran di DIY (Foto Antara)

Bantul (Antaranews Jogja) - Komando Distrik Militer 0729 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengerahkan sebanyak 200 personel untuk membantu pengamanan selama arus mudik dan balik Idul Fitri 1439 Hijriah di daerah ini.

"Kita menurunkan anggota sebanyak 200 personel baik dari kodim jajaran maupun koramil untuk siap `back up` pengamanan arus mudik dan balik Lebaran," kata Komandan Kodim (Dandim) 0729 Bantul Letkol Inf Yuswanto di sela ramah tamah dengan awak media di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, ratusan personel TNI tersebut disebar di seluruh wilayah Bantul terutama di pos-pos pengamanan Lebaran yang didirikan kesatuannya bersama institusi kepolisian resor (Polres) Bantul maupun instansi terkait di lingkungan Pemda setempat.

Dandim mengatakan, ada lima pos pengamanan Lebaran yang dikoordinasikan dengan kepolisian, diantaranya di Jalan Wates Sedayu, Jalan Wonosari Piyungan, kemudian pos di jalur wisata wilayah Kretek dan pos pelayanan terpadu di Pasar Seni Gabusan.

"Untuk penempatan personel di tiap-tiap pos tergantung dengan kebutuhan untuk melengkapi personel yang ada. Namun tiap pos rata-rata ada lima orang anggota kita," kata Dandim.

Menurut dia, dalam menjalankan ketugasannya, anggota TNI membantu mengatur dan mengendalikan arus lalu lintas di jalur mudik seperti Jalan Wates, jalan lingkar selatan dan Jalan Wonosari, mengingat jalur itu akan dilewati pemudik dari Jawa Tengah ke Jawa Timur atau sebaliknya yang melewati jalur selatan.

"Salah satu rute jalur mudik di Bantul itu di sisi utara Bantul, misalnya yang dari Jateng ke Jawa Timur atau sebaliknya. Dan di Koramil Sedayu (Jalan Wates) itu nanti kita dirikan `rest area` bagi pemudik yang kelelahan ketika lewat jalur itu," katanya.

Dandim 0729/Bantul mengatakan, sedangkan untuk jalur wisata di Bantul yang perlu diwaspadai sesuai hasil koordinasi dengan kepolisian diantaranya jalur Cino Mati yang berada di wilayah Kecamatan Pleret ke arah kawasan wisata Mangunan Dlingo.

"Koordinasi dengan Polres, bahwa jalur Cino Mati haram untuk dilewati bus wisatawan atau kendaraan berat, karena pertimbangan keselamatan. Tentu kegiatan kita patroli gabungan aktif dengan pihak kepolisian di titik-titik rawan baik kemacetan maupun kecelakaan," katanya.