Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Terminal Bahan Bakar Minyak Rewulu PT Pertamina (Persero) melepasliarkan puluhan ekor burung Gelatik Jawa di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY Junita Parjanti di Kulon Progo, Minggu, mengatakan kegiatan kali ini berkat kerja sama Yayasan Kanopi Indonesia dan Terminal BBM Rewulu PT Pertamina (Persero) dalam pengembangbiakan dan pelepasliaran burung Gelatik Jawa.
"Dipilihnya spesies tersebut untuk dilepasliarkan lantaran makin berkurangnya populasi di habitat aslinya. Kami ingin meningkatkan populasi burung ini karena habitatnya terganggu oleh perburuan dan perkembangan pemukiman sehingga turun populasinya," kata Junita.
Ia mengatakan dilihnya Desa Jatimulyo sebagai lokasi pelepasliaran burung Jelatik Jawa, berdasarkan hasil survei, kebutuhan pangan sangat mencukupi dan kondisi alam yang cocok untuk percepatan pengembangan Gelatik Jawa.
Selain itu, Pemdes Jatimulyo memiliki komitmen terhadap keberlangsungan alam, melalui Peraturan Desa Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup.
"Kami berharap dengan komitmen Pemdes Jatimulyo ini, keberlamgsungan populasi Gelatik Jawa terjamin keamannya," katanya.
Saat ini, populasi burung Gelatik Jawa di DIY sangat sedikit karena adanya perburuan. Selain itu, lingkungan alam di Kota Yogyakarta semakin sempit, sehingga habitat burung Gelatik Jawa tidak ada.
"Habitat Gelatik Jawa di Kota Yogyakarta sudah tidak ada, sehingga Gelatik mulai tersisih," katanya.
Sementara itu, SPV PE (Penerimaan, Penimbunan, dan Penyaluran) TBBM Rewulu PT Pertamina Persero Rizky Yudisthira mengatakan Pertamina hanya dikenal masyarakat sebagai penyedia energi. Untuk mengubah pandangan masyarakat tersebut, melalui Pertamina Peduli Lingkungan mengandeng BKSDA DIY dan Yayasan Kanopi Indonesia melestarikan lingkungan dan isinya.
Salah satu program Pertamina Peduli Lingkungan, pelestarian Burung Gelatik Jawa yang habitatnya habis dan populasinya hampir musnah.
"Kami turut melestarikan burung Gelatik Jawa supaya tidak musnah populasinya. Kami memilih Gelatik Jawa karena burungnya bagus, suaranya yang halus dan khas, dan hampir musnah," kayanya.
Direktur Yayasan Kanopi Indonesia Arif Rudiyanto mengungkapkan gelatik yang dilepasliar kali ini memang diperoleh dari para pemburu. Sebelum berhasil dikumpulkan dan dikonservasi, pihaknya terlebih dahulu melakukan pendekatan persuasif pada para pemburu.
"Sebelum dilepasliarkan. Semuanya dipastikan terlebih dulu dalam kondisi sehat. Bagi para pemburu kami beri pengertian agar gelatik bisa dilepasliarkan," katanya.
Berita Lainnya
Miliki potensi pasar di AS, karang hias-sarang burung walet Indonesia
Kamis, 28 Desember 2023 6:57 Wib
Penyanyi Michael rilis "Sampari si Cenderawasih"
Selasa, 12 Desember 2023 7:27 Wib
Pemda jaga kelestarian burung maleo, pinta Sandiaga
Minggu, 3 Desember 2023 6:36 Wib
Pendidikan vokasi berperan penting dalam perekonomian Indonesia
Jumat, 20 Oktober 2023 7:28 Wib
Petugas BTN Baluran tangkap pemburu satwa dilindungi
Senin, 16 Oktober 2023 6:42 Wib
Flu burung pada kucing muncul di Korsel
Selasa, 1 Agustus 2023 2:30 Wib
Polresta Yogyakarta menangkap pelaku perdagangan burung paruh bengkok
Kamis, 20 Juli 2023 13:56 Wib
Pemkab Bantul bangkitkan kesadaran terhadap penyelamatan lingkungan hidup
Selasa, 6 Juni 2023 14:48 Wib