Yogyakarta jalankan E-PJU bertahap

id penerangan jalan umum, lampu

Yogyakarta jalankan E-PJU bertahap

Perbaikan LPJU (Foto ANTARA)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta mulai menjalankan aplikasi e-PJU yang dilakukan secara bertahap dan diharapkan sudah berjalan secara penuh pada 2020.
   
“Aplikasi ini tidak hanya untuk memudahkan masyarakat menyampaian aduan terkait penerangan jalan umum, tetapi memiliki beberapa fungsi lain seperti manajemen aset, analisis ekonomi hingga analisis energi,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono di Yogyakarta, Kamis.
   
Menurut dia, layanan tersebut sudah dijalankan namun masih terbatas pada jaringan Penerangan Jalan Umum (PJU) Pintar yang memungkinkan pengaturan nyala lampu secara terpusat.
   
Jaringan PJU Pintar tersebut sudah ditempatkan di beberapa ruas jalan protokol di Kota Yogyakarta yaitu dari Tugu, Malioboro hingga Titik Nol Kilometer, Jalan Diponegoro, Jalan Sudirman, dan Jalan AM Sangaji. Lampu yang digunakan pada jaringan tersebut adalah lampu jenis LED yang lebih hemat energi dibanding lampu jenis sodium.
   
“Jika ada titik lampu yang mati, maka kami akan tahu secara pasti lokasinya, begitu pula jika ada lampu yang hilang akan bisa langsung dilacak menggunakan aplikasi ini,” kata Agus.
   
Selain melacak lampu yang rusak, penggunaan jaringan PJU Pintar tersebut juga memungkinkan efisiensi anggaran untuk pembayaran rekening listrik dengan meredupkan tingkat pencahayaan lampu pada jam tertentu misalnya tengah malam diredupkan 30 persen untuk menghemat daya.
   
Ia mengatakan, akan terus mengembangkan penggunaan aplikasi tersebut untuk seluruh jaringan penerangan jalan yang ada di Kota Yogyakarta dan diharapkan sudah dapat dijalankan untuk seluruh lampu penerangan jalan pada 2020.
   
“Untuk mengawalinya, perlu dilakukan pendataan terlebih dulu sebagai dasar pembuatan ledger. Ada sekitar 25.800 titik lampu penerangan di seluruh Kota Yogyakarta. 35 persen di antaranya adalah LED,” katanya.
   
Total titik lampu penerangan tersebut tidak hanya penerangan jalan di jalan protokol saja, tetapi juga meliputi penerangan jalan kampung, lingkungan dan lampu hias.
   
Saat ini, lanjut Agus, masyarakat juga sudah dapat mengakses layanan pengaduan terkait lampu penerangan jalan melalui aplikasi Jogja Smart Service. “Tiap hari selalu saja ada keluhan. Paling tidak, ada 25 kali keluhan yang masuk ke kami, seperti lampu mati atau hilang bahkan pindah tempat,” katanya. 

 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024