Cirebon (Antaranews Jogja) - Pengusaha mebel dan kerajinan yang tergabung dalam Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia agar terus menggenjot ekspor hingga 4 miliar dolar AS, pinta .Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
“Jangan dulu 5 miliar dolar AS, sekarang capai dulu yang 4 miliar dolar AS. Kami akan mendukung industri mebel ini untuk terus meningkatkan ekspor,” ungkap Airlangga saat melakukan kunjungan kerja ke industri pengolahan rotan di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu.
Airlangga menegaskan, pemerintah telah mengamankan bahan baku rotan agar tidak diekspor supaya dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku usaha di dalam negeri.
“Makanya, kalau ekspor produknya tidak bisa digenjot, kita buka lagi ekspor bahan baku,” tukas Airlangga berkelakar.
Kinerja ekspor industri furnitur Indonesia dalam tiga tahun terakhir menunjukkan tren yang cenderung stagnan, di mana pada 2015 mencapai sebesar 1.71 milyar dolar AS, pada 2016 mencapai 1.61 milyar, dolar AS dan pada 2017 sebesar 1.63 miliar dolar AS.
Sementara itu nilai perdagangan furnitur dunia berdasarkan data Centre for Industrial Studies (CSIL) sebesar 130 miliar dolar AS pada 2015, 131 miliar dolar AS pada 2016, dan sebesar 138 miliar dolar AS pada 2017.
Dari data-data tersebut terlihat bahwa peranan Indonesia dalam ekspor furnitur dunia relatif masih kecil, kinerja ekspor furnitur juga masih relatif kecil dibandingkan dengan potensi bahan baku yang ada.