Sleman (Antaranews Jogja) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan identifikasi dan antisipasi terhadap pohon-pohon perindang jalan yang rawan tumbang memasuki musim hujan saat ini.
"Kami lakukan identifikasi dan antisipasi terhadap pohon-pohon yang rawan tumbang, baik itu karena lapuk maupun karena mahkota daun yang terlalu lebat," kata Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman Junaidi di Sleman, Selasa.
Menurut dia, identifikasi pohon-pohon rawan diutamakan di kawasan-kawasan yang selama ini sering diterjang angin kencang atau puting beliung saat musim hujan.
"Selama ini kawasan yang sering terjadi angin kencang diantaranya di Kecamatan Moyudan, Tempel, Kalasan, Sleman dan Pakem," katanya.
Ia mengatakan, upaya antisipasi tersebut diantaranya dilakukan dengan pemangkasan dahan-dahan yang berat dan lapuk agar beban pohon tidak terlalu berat
"Sedangkan kan untuk pohon yang terjadi pelapukan dan kondisinya membahayakan kami tebang dan mengganti dengan pohon perindang yang baru," katanya.
Junaidi mengatakan upaya untuk pemangkasan diakui memang mengalami berbagai kendala, seperti jumlah alat dan personel.
"Kami hanya hanya memiliki satu truk yang ada lifternya padahal Sleman kawasannya luas," katanya.
Ia mengatakan, dalam kurun satu minggu ini, pihaknya juga telah beberapa kali menerima laporan dari masyarakat agar dinas membantu memangkas pohon yang berpotensi membahayakan pengendara.
"Ada sejumlah lapiran masyarakat terkait pohon yang rawan tumbang dan minta dibantu untuk pemangkasan, namun karena keterbatasan alat dan personel maka belum semua dapat terlayani," katanya.
Ia mengatakan, pada prinsipnya, DLH Kabupaten Sleman telah mengawasi beberapa titik yang sering terjadi pohon tumbang.
"Namun semua tetap menjadi prioritas. Jumlah pohon yang sudah lapuk, kami belum bisa merinci secara pasti. Yang bisa kami lakukan adalah langkah pencegahan, dan kami juga mengimbau agar masyarakat melapor jika ada pohon yang rawan," katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Makwan, meminta agar masyarakat tidak membakar sampah di dekat pohon karena akan berpengaruh pada ketahanan pohon.
"Pohon yang terkena api dari pembakaran sampah perlahan akan lapuk, dan rawan tumbang," katanya.
Ia mengatakan, selain itu, pengurangan daun dan ranting juga disarankan.
"Dengan curah hujan yang tinggi jika volume daun sangat lebat bisa berpotensi patahnya ranting dan bisa jadi memakan korban," katanya.
Berita Lainnya
Ginting tumbang di semifinal BAC 2024
Jumat, 12 April 2024 21:16 Wib
Rinov/Pitha tumbang di 16 besar BAC 2024
Kamis, 11 April 2024 14:05 Wib
Komang Ayu tumbang di Madrid Spain Masters 2024
Minggu, 31 Maret 2024 5:03 Wib
Cuaca ekstrem rusakkan 45 rumah di Semarang, Jateng
Sabtu, 23 Maret 2024 20:41 Wib
BPBD DIY mengimbau masyarakat pangkas pohon antisipasi cuaca ekstrem
Senin, 18 Maret 2024 14:46 Wib
Bupati minta waspadai cuaca ekstrem di Bantul
Minggu, 17 Maret 2024 12:45 Wib
BPBD Gunungkidul mengimbau masyarakat waspadai hujan di atas dua jam
Jumat, 15 Maret 2024 9:15 Wib
BPBD Bantul melibatkan berbagai unsur penanganan dampak cuaca ekstrem
Minggu, 10 Maret 2024 17:40 Wib