Magelang (Antaranews Jogja) - Sebanyak 1.500 balon LED diterbangkan di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, oleh para pengunjung Borobudur Nite Music and Culture pada malam Tahun Baru 2019.
Direksi Pemasaran dan Pelayanan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC), Hetty Herawati di Borobudur Magelang, Senin malam, mengatakan kegiatan Borobudur Nite ini diselenggarakan pada setiap malam pergantian tahun sejak 2015.
Selain menampilkan pertunjukan musik dan budaya, salah satu hal yang ditunggu-tunggu dari kegiatan ini, yakni kesempatan untuk ikut menerbangkan lampion ke udara, pelepasan lampion disertai doa-doa untuk tahun baru yang lebih sukses.
Pada tahun ini, tidak ada pelepasan lampion terbang yang konvensional, tetapi diganti dengan pelepasan balon LED yang lebih aman karena tidak menggunakan menggunakan api.
Ia menuturkan tujuan utama kegiatan ini untuk membuat pengunjung merasakan kegembiraan karena permainan warna dan cahaya pada malam hari, maka tagline yang dipilih untuk Borobudur Nite 2018 ialah A Night of Happiness in Colours.
"Meskipun penuh kegembiraan, kegiatan ini diawali dengan doa bersama untuk mendoakan saudara-saudara kita yang baru saja terkena bencana tsunami di Lampung dan Banten. Kita berdoa agar kita semua tetap bisa bersemangat untuk membangun negeri ini walaupun ada beberapa kendala seperti bencana alam," katanya.
Ia berharap dengan diselenggarakannya Borobudur Nite 2018, semua dapat introspeksi diri, terus membuat perbaikan, dan menjadi lebih optimistis menghadapi tahun 2019.
Dalam acara Borobudur Nite 2018 di Lapangan Lumbini kawasan Taman Wisata Candi Borobudur dan mereka akan ditemani oleh grup-grup musik Larva Band, Easycapella, Gafarock, dan Nareswara untuk menghibur pengunjung.
Pada acara tersebut penonton juga disuguhi atraksi layang-layang LED oleh komunitas layang-layang Yogyakarta.
Direktur Utama PT TWC Edy Setijono usai pelepasan balon mengatakan tahun ini PT TWC mencoba suatu hal yang baru terkait dengan penyelenggaraan Borobudur Nite.
Kalau tahun-tahun sebelumnya menggunakan lampion tetapi karena alasan teknis ada keberatan dengan penggunaan lampion, maka tanpa mengurangi makna dari upaya melakukan simbolisasi terhadap harapan untuk 2019 yang lebih baik maka diganti dengan balon yang di dalamnya ada lampu LED sehingga tidak ada api yang membahayakan.
"Malam ini kita sudah coba menggunakan balon dan ini juga bisa memberikan kegembiraan buat masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan Borobudur Nite malam ini," katanya.
Ia menuturkan upaya ini untuk mencoba mengganti lampion dengan balon, tentunya masih akan ditingkatkan lagi supaya tahun-tahun berikutnya prosesi pergantian tahun menjadi lebih menarik lagi.