Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan masyarakat di daerah ini agar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap dampak cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
"Mengingat potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan, kami mengingatkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Mujahid Amrudin dalam keterangannya di Bantul, Rabu.
Menurut dia, potensi cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang diprediksi masih terjadi dalam beberapa waktu ke depan, bahkan pada Januari dan Februari 2026 merupakan puncak musim hujan sehingga perlu diwaspadai dampak kejadiannya.
"Untuk mengantisipasi pohon tumbang misalnya, masyarakat agar melakukan pemangkasan ranting pohon yang dinilai rawan tumbang di wilayah permukiman secara mandiri," katanya.
Ia juga berharap masyarakat bisa melakukan evakuasi secara mandiri jika ditemui tanda-tanda yang membahayakan keselamatan diri sendiri, dan segera melaporkan kejadian darurat ke BPBD Bantul.
"Kami juga terus sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) di setiap kelurahan dan komunitas relawan agar tetap waspada," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang di wilayah Bantul pada 26 dan 27 Desember mengakibatkan 94 kejadian pohon tumbang, 13 titik gerakan tanah, empat titik genangan air, satu titik terdampak angin kencang.
Menurut Koordinator Pusdalops BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah, petugas telah melakukan penanganan cepat di lapangan antara lain melakukan evakuasi dan penanganan pohon tumbang yang menutup akses jalan dan menimpa rumah warga.
"Untuk penanganan darurat telah dilakukan pendistribusian logistik darurat, penutupan terpal pada lokasi gerakan tanah untuk mencegah longsor susulan," katanya.
Personel BPBD Bantul juga sudah melakukan pendataan terhadap kerusakan fasilitas umum dan pemukiman guna menentukan langkah selanjutnya.
"Pendataan dan penghitungan estimasi kerugian karena cuaca ekstrem sampai saat ini masih dikumpulkan dan didata oleh petugas," katanya.
