Peluang tim BMX berlaga di Olimpiade Tokyo semakin terbuka

id Balap sepeda ,BMX

Peluang tim BMX berlaga di Olimpiade Tokyo semakin terbuka

Pelatih kepala timnas balap sepeda Indonesia Dadang Haries Poernomo (tengah) berpose bersama pebalap BMX Indonesia di sela Asian BMX Cycling Championship (ACC) 2019 di Nilai, Malaysia, Sabtu (13/4/2019). (Tim PB ISSI)

Jakarta (ANTARA) - Peluang pebalap timnas BMX Indonesia untuk lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo Jepang semakin terbuka setelah I Gusti Bagus Saputra dan kawan-kawan mengumpulkan 392 poin usai tampil di balapan Malaysia BMX C1 Internasional di Nilai, Malaysia, Minggu.

"Kalau melihat dari poin, saat ini kalau tanpa ada fluktuatif tim-tim lain, Indonesia telah memasuki urutan sekitar 15-16 rangking dunia," kata pelatih kepala timnas balap sepeda Indonesia Dadang Haries Poernomo saat dikonfirmasi dari Jakarta.

Menurut dia, untuk bisa lolos ke kejuaraan terbesar di dunia itu, Indonesia harus bisa berada di posisi 12 sampai 14 dunia. Dengan posisi yang ada saat ini, ia menilai peluang Indonesia untuk lolos ke Olimpiade Tokyo cukup besar.

Terkait raihan poin saat ini, kata Dadang, poin tersebut diperoleh dari Asian BMX Cycling Championship (ACC) 2019 sebesar 215 poin. Saat itu dua pebalap timnas yaitu Bagus Saputra naik podium dua dan Rio Akbar berada di podium ketiga.

Berikutnya dari Malaysia BMX C1 Internasional sebanyak 68 poin. Pada kejuaraan yang lokasinya satu tempat dengan Asian BMX Cycling Championship (ACC) 2019 itu, Indonesia menempatkan Bagus Saputra di posisi tiga. Untuk 109 poin sisanya adalah poin yang ada sebelumnya.

"Pada Malaysia BMX C1 Internasional awalnya kami targetkan 100 poin, tapi hanya 68 yang didapat. Itu terjadi karena Rio Akbar dan Toni Syarifudin gagal masuk final," kata Dadang menambahkan.

Rio Akbar dan Toni Syarifudin, kata Dadang, sebenarnya tampil gemilang dengan memimpin pada awal semifinal. Namun, pada "berm" terakhir Rio Akbar melakukan kesalahan dan membuat pebalap asal Jawa Barat itu terjatuh. Toni yang berada di belakangnya langsung menabrak dan keduanya gagal masuk final.

Untuk mengejar peringkat dan lolos ke Olimpiade, mantan pebalap BMX nasional itu menjelaskan jika pebalap Indonesia harus memaksimalkan balapan C1 internasional yang masih ada.

"Masih ada tujuh kejuaraan C1 internasional yang akan diikuti tahun ini. Kita harus maksimalkan. Kesempatan kita untuk lolos ke Olimpiade memang cukup besar," kata Dadang menegaskan.

Kejuaraan C1 yang bakal diikuti pebalap BMX Indonesia, kata Dadang terdiri atas satu round di Korea Selatan, dua round di Thailand, dua round di Banyuwangi dan dua round di China.