Dishub Kulon Progo rekayasa lalu lintas di BIY saat Lebaran

id Lalu lintas di BIY,jalur mudik

Dishub Kulon Progo rekayasa lalu lintas di BIY saat Lebaran

Kepala Dinas Perhubungan Kulon Progo L Bowo Pristiyanto. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Bandara Internasional Yogyakarta saat Lebaran 2019 karena diprediksi menjadi salah satu tujuan kunjungan pemudik dan wisatawan untuk melihat proyek strategis nasional ini.

Kepala Dinas Perhubungan Kulon Progo L Bowo Pristiyanto di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan Dishub akan melakukan koordinasi dengan PT Angkasa Pura I terkait pengaturan lalu lintas di pintu keluar-masuk Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2019.

Dishub Kulon Progo memprediksi kawasan BIY akan menjadi pusat kerumunan massa saat arus mudik hingga arus balik Lebaran 2019. Masyarakat pemudik akan melihat tanah kelahirannya yang sudah dibangun bandara.

"Untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta saat arus mudik dan arus balik lebaran ini, kami akan berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura I. Jangan sampai ada kemacetan dan merugikan pengguna jasa penerbangan," kata Bowo.

Ia mengatakan jalur mudik Purworejo-Yogyakarta, hanya ada satu ruas jalan karena Jalan Jalur Lintas Selatan masih belum dapat dioperasikan. Arus kendaraan dari Jalan Jalur Lintas Selatan Selatan (JJLSS) dari arah barat (Purworejo) sampai di wilayah Jangkaran dan kendaraan dari arah timur (Yogyakarta, Bantul) sampai di wilayah Glagah, harus melewati jalan nasional.

"Saat ini, masih dalam proses pembangunan jalan bawah tanah di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta," katanya.

Bowo mengatakan ada jalur alternatif dari Jurangkah (Desa Dadirejo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah) - Dalangan (Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo) tetapi hanya khusus untuk mobil pribadi ukuran kecil.

Menurut dia, tidak ada jalur alternatif yang mampu mengurai kepadatan arus kendaraan karena adanya penyempitan jalan atau bottleneck di ruas jalan nasional Jangkaran-Demen di Temon.

"Sampai saat ini belum ada jalur alternatif yang bisa mengurai potensi kemacetan kendaraan arus mudik maupun arus balik Lebaran di ruas jalan Demen -Jangkaran,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Rahvi Pusnah Adi Purnama menjelaskan telah mengkoordinasikan potensi kepadatan atau kemacetan arus kendaraan lebaran secara lintas instansi, PT Angkasa Pura (AP) 1, pelaksana pembangunan bandara dan "underpass" JJLS.

Sesuai kewenangan Dishub Kabupaten, menyiapkan rambu-rambu lalu lintas di jalur alternatif, pada H - 5 sampai H + 5 Idul Fitri tidak ada kendaraan pengangkut bahan material keluar masuk bandara dan menyiapkan posko dan petugas di kawasan penyempitan jalan. Kehadiran BIY diperkirakan menjadi perhatian masyarakat luas, termasuk para perantau asal Kulon Progo yang ingin mengetahui dari dekat.

"Dishub masih akan mengadakan koordinasi lintas instansi untuk kelancaran arus kendaraan di masa Lebaran mendatang, khususnya dengan Polres Kulon Progo," katanya.

Selain kawasan BIY, Dishub juga akan melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa objek wisata, seperti Glagah, Kalibiru, dan Pule Payung.
Baca juga: Dishub Bantul utamakan pemantauan jalur mudik dan wisata