Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempercepat penyaluran bantuan rehabilitasi jaringan irigasi di empat kecamatan untuk mengantisipasi ancaman kekeringan dan mendongkrak produksi pertanian.
"Sebagai antisipasi kemarau panjang tahun ini, kami telah mempercepat bantuan sarana irigasi pertanian, baik pompa air maupun rehabilitasi jaringan irigasi pertanian karena sejak Mei petani mulai kekurangan air," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Rofiq Andriyanto di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, rehabilitasi jaringan irigasi pada tahun ini ditargetkan untuk 600 hektare lahan yang meliputi wilayah Kecamatan Seyegan, Prambanan, Tempel, dan Ngaglik.
"Empat kecamatan itu kami prioritaskan karena memiliki karakteristik berupa campuran pasir. Nanti diperkeras dengan semen sehingga jadi irigasi permanen, harapannya bisa menyalurkan air dengan debit lebih baik," katanya.
Ia mengatakan, total anggaran yang digunakan untuk rehabilitasi jaringan irigasi itu hampir mencapai Rp1 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Pengelolaan dan perawatan jaringan irigasi selanjutnya diserahkan ke kelompok tani. Dari 25 kelompok tani di Sleman yang sudah selesai direhabilitasi ada sembilan kelompok," katanya.
Rofiq mengatakan, pihaknya memprediksi untuk kemarau tahun ini akan berlangsung lebih lama sehingga petani juga diimbau untuk mengganti komoditas yang tidak memerlukan banyak air.
"Sejak Juli sudah kami persiapkan bantuan benih jagung untuk 4.300 hektare," katanya.
Saat ini para petani di wilayah sulit air sudah mulai menanam palawija.
Seorang petani Mitro (60) warga Dusun Tegalsari, Tirtomartani, Kalasan, memilih menanam jagung sejak dua minggu lalu, karena saluran irigasi mulai mengering.
"Jagung kan tidak membutuhkan banyak air, daripada dipaksakan menanam padi yang butuh banyak air. Jagung ini butuh 80 hari untuk bisa dipanen," katanya.
Hal sama dikatakan Wartini (65) petani di Dusun Bayen, Purwomartani, Kalasan, yang memilih menanam kacang tanah di lahan miliknya seluas 2.000 meter persegi.
'Musim panen kemarin, memang ada penurunan jumlah panen padi. Oleh karenanya sekarang menanam kacang tanah," katanya.
Berita Lainnya
Irigasi jebol akibat hanjir, 100 hektare sawah gagal tanam
Kamis, 18 Januari 2024 5:02 Wib
DPP Gunungkidul membangun jaringan irigasi tingkatkan produksi padi
Selasa, 3 Oktober 2023 18:25 Wib
Pemkab Sleman bangun sumur ladang antisipasi kekeringan lahan pertanian
Selasa, 26 September 2023 20:44 Wib
Bantul menggerakkan petani beralih ke pompa listrik untuk irigasi sawah
Selasa, 15 Agustus 2023 12:29 Wib
Irigasi Kalibawang suburkan 1.000 ha sawah di Kulon Progo
Kamis, 8 Juni 2023 15:40 Wib
Gabungan petani pemakai air mengadu ke DPRD Kulon Progo terkait ancaman puso
Rabu, 7 Juni 2023 17:33 Wib
DPRD Kulon Progo minta BBWSSO menunda perbaikan irigasi Kalibawang
Selasa, 30 Mei 2023 13:58 Wib
60 persen jaringan irigasi di Bantul telah dibangket
Kamis, 23 Maret 2023 16:53 Wib