Depok, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengatakan saat ini Indonesia dihadapkan dengan gangguan yang mengancam persatuan yakni intoleransi.
"Gangguan kita adalah kekurang bersatuan kita misalnya muncul gejala intoleransi, di mana orang yang berbeda itu dianggap musuh," ujar Mahfud di Depok, Jawa Barat, Senin.
Dia menilai bahwa intoleransi sudah semakin nyata terlihat, ditinjau dari semakin banyak munculnya narasi-narasi pembicaraan terkait intoleransi mulai dari mengenai keyakinan hingga rumah ibadah.
"Ini sudah mulai muncul di dalam narasi-narasi pembicaraan tentang keyakinan, tentang pembinaan rumah ibadah dan sebagainya. Itu sudah mulai gangguan, itu sudah masuk gejala umum," ucap Mahfud.
Dalam kesempatan itu, Mahfud juga menyinggung tentang beberapa gejala yang menyebabkan hancurnya sebuah negara. Pertama, timbulnya disorientasi dalam sebuah negara.
"Sebuah negara yang tidak adil dan tidak bersatu itu bisa disebut sebagai negara yang disorientasi, menyimpang dari orientasi yang seharusnya, dari tujuannya," ucap dia.
Mahfud tidak memberikan contoh terkait disorientasi tersebut. Namun, dia mengatakan apabila disorientasi itu tetap dibiarkan, maka akan timbul distrust atau ketidakpercayaan publik.
Ketidakpercayaan itu, kata Mahfud, disebabkan tidak adanya kepercayaan publik terhadap pemerintah. Jika hal itu dibiarkan maka akan memicu timbulnya disobedience atau pembangkangan.
"Maka akan terjadi pembangkangan, orang melawan. Kalau diperlakukan tidak adil orang melawan. Kalau diperlakukan tidak adil, mati atau melawan. Jadi masih ada kemungkinan begitu. Nah Kalau disobedience terus terjadi, dan dibiarkan terus maka akan terjadi disintegrasi," kata Mahfud.
Dia menyebut bahwa berdasarkan sejarah, gejala-gejala tersebut telah terbukti dapat meruntuhkan kerajaan-kerajaan besar yang pernah berkuasa di Nusantara.
"Hancurnya kerajaan-kerajaan di Indonesia yang dulu pernah berjaya, sebutlah apa saja, Majapahit, Mataram, Demak, Sriwijaya dan sebagainya itu hancur karena disorientasi, distrust di tengah-tengah masyarakat, disobedience, dan juga terjadi disintegrasi," ucap Mahfud.
Berita Lainnya
Alwi Shihab: Intoleransi di Indonesia cukup mengkhawatirkan
Sabtu, 6 Juli 2024 0:05 Wib
Sekolah Damai ciptakan pendidikan bersih dari intoleransi di Indonesia
Kamis, 20 Juni 2024 10:14 Wib
Toleransi, kata akademisi, penopang keberagaman-persatuan Indonesia
Kamis, 21 September 2023 6:59 Wib
Dikaji, gerakan hijrah berkelompok dalam intoleransi beragama
Selasa, 15 Agustus 2023 3:59 Wib
Pertahanan semesta cara lawan terorisme
Minggu, 6 November 2022 8:37 Wib
Penerapan moderasi beragama penting, kata legislator
Minggu, 18 September 2022 5:08 Wib
Jalin silaturahmi untuk urai intoleransi
Sabtu, 14 Mei 2022 7:32 Wib
MAKN diajak waspadai paham radikal dan intoleransi
Selasa, 10 Mei 2022 18:59 Wib