Restoran Cape Town menangi rekor milkshake dunia Guinness

id kuliner,milkshake

Restoran Cape Town menangi rekor milkshake dunia Guinness

Milkshake terlihat di meja restoran Gibson, baru-baru ini diakui oleh Guinness World Records sebagai "varian Milkshake Terbanyak yang Dijual" di Cape Town, Afrika Selatan, 5 Februari 2020. REUTERS / Sumaya Hisham (reuters.com)

Saat awal mula membuka restoran, kami memiliki sekitar 40 varian milkshake. Karena sangat populer, lalu menjadi 100, 150, kemudian 200, kemudian 207. Jadi itu terjadi selama lima tahun,
Cape Town (ANTARA) -  Guinness World Records menetapkan sebuah restoran Afrika Selatan sebagai pemegang rekor resmi untuk "Varian Milkshake Terbanyak yang Dijual".

Dengan total 207 varian di menu mereka, Gibson's Gourmet Burgers and Ribs memiliki milkshake untuk memuaskan para penikmat gula.

Terletak di Victoria & Alfred Waterfront yang ramai di Cape Town, Gibson menawarkan serangkaian kombinasi eksotis mulai dari nutella dan mascarpone hingga Oreo cheesecake.

Pilihan yang bebas lemak, sayuran, dan alkohol untuk orang dewasa juga tersedia

“Saat awal mula membuka restoran, kami memiliki sekitar 40 varian milkshake. Karena sangat populer, lalu menjadi 100, 150, kemudian 200, kemudian 207. Jadi itu terjadi selama lima tahun,” kata pemilik bersama Ian Halfon.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta mengoptimalkan penggunaan menu "Nglarisi"

"Kami selalu menjual banyak milkshake, dan kami selalu menghasilkan rasa yang mantap," tambahnya.

Milkshake ersebut umumnya disajikan dalam gelas standar 330 mililiter yang mengingatkan pada era toko soda Amerika tahun 1930-an, minuman dingin ini juga dihiasi dengan berbagai topping tergantung pada pesanan.

Pembeli pertama kali Marcell Brown mengatakan melihat iklan Facebook tentang rekor dunia Guinness dan memutuskan untuk melihat sendiri.

"Itu jauh melebihi ekspektasi saya, sepertinya saya akan datang lagi ke sini secepat mungkin untuk mencoba setiap milkshake semampu yang saya bisa, karena hal itu terlihat luar biasa," katanya.

sumber : reuters.com

 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024