Bantul siapkan rumah isolasi bagi pemudik

id Sekda Bantul,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Bantul siapkan rumah isolasi bagi pemudik

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul yang juga Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Helmi Jamharis (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan rumah singgah yang dapat dimanfaatkan untuk isolasi atau karantina mandiri bagi warga Bantul yang mudik atau pulang dari daerah yang dinyatakan sebagai wilayah endemis wabah COVID-19.

"Menanggapi pertanyaan Pak Dandim, posisi saya sebagai Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul, bahwa untuk rumah singgah sampai dengan saat ini kita telah mempersiapkan di BLK (Balai Latihan Kerja) yang ada di Jalan Parangtritis," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis di Bantul, Selasa.

Hal itu disampaikan Sekda yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul dalam pemaparan pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Bantul secara online, menanggapi pernyataan Dandim 0729/Bantul terkait adanya warga Bantul yang mudik di saat pandemi corona.

"Dan juga (bangunan) disiapkan di Loka Bina Karya yang ada di Bambanglipuro tepatnya Jalan Samas sebelah selatan Koramil Bambanglipuro, yang Insya Allah bisa dimanfaatkan siapapun yang mudik dan kemudian merasa kesulitan tempat untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," katanya.

Helmi mengatakan, bahkan pemerintah daerah (pemda) akan menyediakan kebutuhan makan dan minum bagi keluarga yang melakukan isolasi mandiri termasuk fasilitas lain yang tersedia di lokasi tersebut.

"Memang itu tidak bisa menampung dalam jumlah banyak, tetapi saya rasa dengan kearifan warga masyarakat yang sekarang ini 'welcome' terhadap warga masyarakat yang pulang, yang mengalami kesulitan juga tidak akan terlalu banyak," katanya.

Sementara itu, data kasus COVID-19 di Bantul menurut data Gugus Tugas per Senin (6/4) tercatat pasien yang rawat inap atau pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 28 orang, kemudian pasien konfirmasi positif secara akumulasi delapan orang, dua di antaranya meninggal dan seorang dinyatakan sembuh.

Lima pasien konfirmasi positif asal Bantul tersebut masing-masing dirawat di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito, Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jogja dan RSUD Sleman.