Sekda Bantul cek langsung layanan JKN di RSUD Panembahan Senopati

id sekda Bantul,BPJS

Sekda Bantul cek langsung layanan JKN di RSUD Panembahan Senopati

Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Agus Budiraharja mengecek langsung layanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di RSUD Panembahan Senopati, Jumat (21/03/2025). (Istimewa)

Yogyakarta (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Agus Budiraharja mengecek langsung layanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di RSUD Panembahan Senopati.

Agus memastikan layanan dan penjaminan diberikan sesuai dengan haknya.

Pengecekan dilaksanakan melalui kegiatan Supervisi, Buktikan, dan Lihat Langsung (SiBLing) mulai dari area pendaftaran, rawat jalan hingga layanan rawat inap.

"Hari ini kami SiBLing bersama BPJS Kesehatan dan membuktikan sendiri bahwa layanan pemerintah melalui JKN diberikan dengan baik. Mulai dari pembiayaan, mereka dijamin sehingga gratis dari awal hingga akhir pengobatan tidak dipungut biaya apa pun. Kedua adalah kelancaran, keramahan dan layanan paripurna yang diberikan rumah sakit sesuai akreditasi yang diraih,” kata Agus usai SiBLing di bangsal rawat inap RSUD Panembahan Senopati, Jumat (21/03).

Agus berkesempatan bertemu dengan sejumlah peserta yang tengah mengakses layanan kesehatan.

Mereka menyampaikan banyak hal termasuk rasa syukur karena bisa mengakses pengobatan tanpa terbebani biaya. Ditambah peserta tersebut masuk dalam kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai iurannya oleh Pemerintah Kabupaten Bantul.

"Beberapa saudara yang kita temui ternyata masuk dalam kepesertaan PBI dan semua bersyukur mendapat fasilitas JKN. Ada satu peserta yang tadi kita temui, menderita batu ginjal dan hari ini kebetulan dijadwalkan operasi pengangkatan batu ginjal. Beliau ini
buruh mebel dan sangat bersyukur memiliki JKN. Peserta juga merasa nyaman dengan ruang rawat inap disini. Perlu kami tegaskan bahwa tidak ada perbedaan layanan antara pasien umum dan pasien JKN," kata Agus.

Kebutuhan dan biaya akan layanan kesehatan terus merangkak naik dari tahun ke tahun.

Menurut Agus, tanpa menjadi peserta jaminan kesehatan, masyarakat akan menanggung beban resiko finansial yang tinggi.

"Kami menekankan agar masyarakat memiliki kepesertaan JKN aktif. Sekali lagi saya tekankan yang aktif agar bisa digunakan jika sewaktu-waktu sakit," kata Agus.

Agus menghimbau peserta untuk menggunakan Aplikasi Mobile JKN dan memanfaatkan antrean online.

Di aplikasi tertera perkiraan waktu layanan sehingga peserta bisa datang ketika jam layanannya sudah dekat. Antrean di rumah sakit menjadi tidak padat.

"Selain lebih cepat, resiko penularan infeksi antar pasien menjadi lebih rendah karena waktu interaksi saat pasien menunggu antrean menjadi singkat. Saya meminta baik BPJS Kesehatan maupun rumah sakit selalu memberikan edukasi. Pada hakikatnya, pemerintah hadir dengan JKN untuk memfasilitasi masyarakat mendapatkan layanan yang lancar dan paripurna sesuai standar tanpa beban biaya,” ujarnya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, M. Idar Aries Munandar mengatakan SiBLing dilaksanakan untuk memantau pemenuhan kewajiban fasilitas kesehatan dalam dimensi mutu melalui kunjungan langsung ke fasilitas kesehatan.

Nandar berharap SiBLing dapat menjadi sarana monitoring dan evaluasi bersama untuk peningkatan kepuasan peserta.

"Kami berharap komitmen pelayanan dari rumah sakit akan terus bertumbuh dan harus dijaga. Tadi sudah disampaikan beberapa poin penting dari Bapak Sekda bahwa tidak boleh ada perbedaan pelayanan dan bagaimana fasilitas kesehatan memberikan rasa nyaman pada peserta JKN. Semoga RSUD Panembahan Senopati dapat terus
berkembang maju menjadi andalan masyarakat Bantul dalam hal layanan kesehatan," kata Nandar.

Direktur RSUD Panembahan Senopati, Atthobari mengatakan SiBLing memberikan banyak manfaat bagi rumah sakit untuk kemajuan layanan. Pihaknya berkomitmen terus memberikan layanan yang mudah, cepat dan setara bagi peserta JKN.

"Kami ucapkan terima kasih dengan adanya SiBLing menjadi evaluasi positif bagi kami terkait layanan pada peserta JKN. Jika dilakukan dengan rutin tentu dapat mendukung peningkatan layanan bagi pasien kami. Harapan kami peserta JKN bisa mendapatkan sesuai dengan apa yang menjadi haknya," tutupnya.