PMI DIY mengintensifkan "jemput bola" pendonor darah

id donor darah,COVID-19,DIY,Yogyakarta,jemput bola,PMI DIY intensifkan donor darah,jemput bola pendonor darah

PMI DIY mengintensifkan "jemput bola" pendonor darah

Petugas Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan tranfusi darah pendonor. (ANTARA FOTO/Rahmad/ama)

Upaya untuk menarik minat masyarakat mendonorkan darah juga ditempuh dengan terus mengampanyekan bahwa donor darah aman seperti yang digencarkan PMI Kota Yogyakarta melalui media sosial.
Yogyakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengintensifkan kegiatan "jemput bola" pendonor darah untuk memenuhi kebutuhan pasokan darah di tengah pandemi COVID-19.

Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi PMI DIY Warjiyani saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat, mengatakan upaya jemput bola ditempuh karena sejak pertengahan Maret 2020 stok kantong darah di DIY mengalami penurunan seiring penerapan "social distancing".

"Sehingga kami siap mendatangi masyarakat yang akan donor darah," kata dia.

Baca juga: DPP: Cadangan beras Yogyakarta 16,7 ton untuk kebutuhan darurat

Menurut Warjiyani, jemput bola dilaksanakan dengan mendatangi langsung pusat pertemuan warga yang telah ditentukan maupun dengan memanfaatkan bus keliling yang telah dilengkapi instalasi tranfusi darah. "Untuk bus saat ini hanya ada dua di Kabupaten Bantul dan Sleman," kata dia.

Upaya untuk menarik minat masyarakat mendonorkan darah juga ditempuh dengan terus mengampanyekan bahwa donor darah aman seperti yang digencarkan PMI Kota Yogyakarta melalui media sosial.

Warjiyani menjelaskan sebelum melakukan donor darah, seluruh pendonor harus melalui pengecekan suhu tubuh serta diminta mengisi formulir penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui ada tidaknya riwayat bepergian ke luar daerah serta riwayat kontak dengan ODP maupun PDP.

Untuk kegiatan donor darah aman dari COVID-19, PMI memastikan standar protokol pelayanan dijalanlan di antaranya dengan mengatur jarak aman antar tempat tidur pendonor serta secara rutin mendisinfeksi peralatan tranfusi darah.

"Yang boleh masuk di ruang penyadapan hanya pendonor darah. Seluruh petugasnya ber-APD lengkap," kata dia.

Baca juga: DPRD minta Gugus Tugas COVID-19 Yogyakarta percepat program prioritas

Sejak merebaknya kasus COVID-19 di DIY, minat masyarakat mendonorkan darahnya menurun karena ada kekhawatiran bahwa kegiatan donor darah dapat menjadi sarana menularkan virus corona baru.

Akibatnya, agenda-agenda donor darah dibatalkan sehingga stok darah menurun drastis hingga 50-60 persen dibandingkan kondisi normal.

"Selain itu, pelaksanaan 'physical distancing' juga menjadi alasan untuk tetap di rumah dan enggan keluar rumah," kata dia.

Meski demikian, ia memastikan kebutuhan darah di DIY hingga saat ini masih mencukupi dan terkendali meski dalam kondisi terbatas.

Oleh sebab itu, dengan adanya upaya jemput bola dari PMI di lima kabupaten/kota di DIY, ia berharap masyarakat tidak ragu lagi untuk mendonorkan darahnya. Apalagi, PMI telah menerapkan protokol pelayanan darah agar pendonor darah merasa aman dan nyaman.

Baca juga: Kampung Tangguh Bencana di Yogyakarta diberdayakan menjadi Kampung Tangguh COVID-19

Ia mengatakan ketersediaan stok darah sangat dibutuhkan untuk tindakan medis tidak hanya dalam situasi kedaruratan. Beberapa orang dengan kasus tertentu, seperti thalasemia, demam berdarah, dialisis atau pasien yang membutuhkan tindakan operasi membutuhkan darah untuk keberlangsungan hidup.

"Mari tetap berbagi kebaikan dengan berdonor darah untuk yang membutuhkan karena donor darah aman," kata Warjiyani.
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024