Rumah peneliti Wanagama UGM menjadi tempat isolasi pasien COVID-19

id Iasolasi,Pasien,Yogyakarta,Wanagama

Rumah peneliti Wanagama UGM menjadi tempat isolasi pasien COVID-19

Rumah peneliti di Hutan Pendidikan Wanagama Universitas Gadjah di KabupatenĀ Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/HO-Humas UGM)

Yogyakarta (ANTARA) - Rumah peneliti di Hutan Pendidikan Wanagama Universitas Gadjah di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai digunakan sebagai selter penanganan pasien positif COVID-19 bergejala ringan, Jumat.

Pemanfaatan rumah peneliti Wanagama di Kecamatan Playen itu ditandai dengan penandatangan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Fakultas Kehutanan UGM.

"Ini kedua kalinya Wanagama digunakan sebagai selter. Sebelumnya untuk warga yang reaktif 'rapid test' (tes cepat), saat ini yang ditempatkan adalah yang sudah betul-betul positif," kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM Dr Budiadi melalui keterangan tertulis diterima di Yogyakarta, Jumat.

Ia mengatakan UGM berusaha semaksimal mungkin untuk menyumbangkan sumber daya yang dimiliki bagi penanganan COVID-19.

Pemanfaatan rumah peneliti Wanagama sebagai selter diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah daerah dalam menangani pasien dan menekan angka kematian.

"Di sini isolasi bisa maksimal karena tidak berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan lingkungannya lebih sehat. Mudah-mudahan jika diisolasi di sini lebih cepat sembuh karena kondisinya mendukung," kata dia.

Menurut dia, selter Wanagama memiliki kapasitas 51 tempat tidur. Selain kamar isolasi, terdapat kopel khusus IGD yang dilengkapi dengan konsentrator oksigen, serta ruangan khusus bagi tenaga kesehatan.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyebutkan selter Wanagama menjadi satu dari sejumlah selter isolasi yang dikelola oleh pemerintah kabupaten. Keberadaan selter terpadu, menjadi penting mengingat jumlah kasus di Kabupaten Gunungkidul masih cukup tinggi.

"Kerja sama ini sangat penting bagi kami. Meski beberapa hari ini menurun, namun jumlah yang isoman masih cukup tinggi, sekitar 2.500 orang," kata dia.

Dengan berada di selter terpadu, kondisi pasien yang melakukan isolasi mandiri dapat terpantau dan lebih cepat mendapat penanganan. Harapannya tidak ada lagi masyarakat yang meninggal ketika melakukan isolasi mandiri di rumah dan terlambat dibawa ke rumah sakit.

"Mudah-mudahan dengan cara-cara yang diambil oleh pemerintah dengan bekerja sama dengan para 'stakeholder' (pemangku kepentingan), di samping vaksinasi yang terus didorong, tidak lama lagi kasusnya mulai turun," katanya.

Direktur Wanagama Dr. Dwiko Budi Permadi mengungkapkan selter ini dikelola oleh Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, dan saat ini menampung delapan pasien konfirmasi bergejala ringan.

Hutan pendidikan Wanagama selama ini digunakan sebagai tempat praktikum dan penelitian bagi mahasiswa maupun dosen Fakultas Kehutanan UGM.

Namun, mengingat kondisi pandemi yang belum mereda dan pemberlakuan kebijakan PPKM, aktivitas praktikum mahasiswa di Wanagama untuk sementara ditiadakan.

Dwiko menerangkan aktivitas penelitian nantinya dapat tetap dilakukan di luar area rumah penelitian, dengan sejumlah pengaturan untuk mencegah penularan COVID-19.

"Untuk riset masih dilakukan di luar area rumah peneliti. Untuk praktikum mengikuti kebijakan PPKM dan fakultas," kata dia.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024