Bantul (ANTARA) - Uji coba pembukaan objek wisata Hutan Pinus Sari Mangunan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih terkendala sinyal internet yang tidak stabil saat proses scan barcode aplikasi pedulilindungi oleh wisatawan yang hendak masuk kawasan wisata.
"Kendalanya di sinyal, sehingga jelas kalau scan barcode tidak berhasil, otomatis walaupun menunjukkan kartu vaksin tidak boleh masuk, karena ini kepentingan untuk uji coba pedulilindungi," kata pengelola kawasan wisata Pinus Mangunan Purwo Harsono di Bantul, Sabtu.
Hutan Pinus Sari Mangunan termasuk salah satu dari tiga destinasi wisata di DIY yang diujicoba untuk menerima kunjungan wisatawan pada masa pandemi COVID-19 menyusul penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKMl Level 3 di daerah ini.
Menurut dia, karena sinyal internet yang terkadang kurang mendukung di kawasan wisata perbukitan itu maka dalam satu rombongan wisatawan tidak kadang semuanya dapat masuk kawasan karena gagal scan aplikasi, meskipun sudah menunjukkan kartu vaksin.
"Kendala paling utama itu misal satu mobil ada enam orang, empat bisa masuk, dua tidak bisa, satu motor boncengan dua orang, yang satu masuk satu tidak, jadi kendalanya banyak, makanya saat uji coba pertama itu tidak ada 50 persen yang bisa masuk," katanya.
Dia mengatakan, persoalan tersebut berujung pada keluhan wisatawan karena seolah-olah merasa dipersulit, sehingga kemudian tidak sedikit pengunjung meluapkan kemarahan dan memberikan komentar negatif.
"Kami sudah jelaskan ini uji coba untuk kepentingan program pemerintah, dan memang perlu penyadaran, dan kami maklum jauh-jauh rombongan ke sini tidak bisa masuk, lainnya bisa masuk kan spontan marah-marah," katanya.
Dia mengatakan, persoalan sinyal internet di kawasan wisata yang lambat sudah disampaikan ke pihak pemerintah agar ada solusi, atau ada kebijakan lain yang memberi kemudahan bagi wisatawan untuk masuk kawasan wisata.
"Kalaupun pakai wifi karena kapasitas terbatas memang ketika dipakai bersama sama itu lemot, ada juga handphone yang dibawa wisatawan tidak bisa akses, kami coba pinjami, tapi sulit praktiknya, karena aturan memang harus scan barcode pedulilindungi," katanya.
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo sebelumnya mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi kendala terkait pelaksanaan aplikasi peduli lindungi saat masuk wisata Mangunan, yaitu sinyal yang terkadang kuat, kurang, bahkan hilang, sehingga sedikit menyulitkan pengunjung saat melakukan proses aplikasi.
"Berkaitan dengan kendala itu kami perlu berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Sekretaris Daerah, termasuk Dinas Komunikasi dan Informatika, agar berupaya melakukan koordinasi supaya kendala tersebut bisa segera teratasi," katanya.
Berita Lainnya
Polisi periksa 12 saksi insiden jembatan kaca di Banyumas
Kamis, 26 Oktober 2023 12:17 Wib
Getah pinus Perhutani raih sertifikat ekolabel pertama Indonesia
Minggu, 23 Oktober 2022 18:13 Wib
Saat libur akhir pekan, objek wisata Bantul dikunjungi 25.186 orang
Senin, 18 Juli 2022 6:09 Wib
DIY mendorong pengelola desa wisata penuhi standar sertifikat CHSE
Rabu, 22 September 2021 23:31 Wib
Bantul memastikan kesiapan uji coba pembukaan wisata Pinus Mangunan
Kamis, 16 September 2021 19:38 Wib
Pengelola Wisata Mangunan wacanakan memasukkan budaya sebagai daya tarik
Minggu, 6 Oktober 2019 18:15 Wib
34 seniman 17 negara melukis di Hutan Pinus Mangunan Bantul (VIDEO)
Sabtu, 14 September 2019 17:17 Wib
VIDEO : seniman mancanagera melukis di Hutan Pinus Mangunan
Sabtu, 14 September 2019 17:15 Wib