Lebak (ANTARA) -
Masyarakat Badui diuntungkan dengan ramainya wisatawan dari sejumlah daerah, seperti Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Lampung untuk merayakan pergantian tahun.
Pendapatan pelaku usaha ekonomi setempat yang juga masyarakat Badui meningkat ketimbang hari biasa dengan omzet Rp500 ribu, menjadi Rp20 juta.
Rumah para warga Badui yang menjual durian juga dipadati wisatawan yang membeli buah itu dan mengonsumsinya di tempat tersebut. Ada juga wisatawan memborong durian hingga Rp2 juta untuk dibawa pulang.
"Kami sangat terbantu pergantian tahun baru membawa berkah bagi pelaku ekonomi warga Badui," kata dia.
Ia mengaku tempat itu cocok untuk merayakan tahun baru karena di kawasan permukiman Badui ada larangan berhura-hura dan berkerumun.
"Kami merayakan tahun baru ke permukiman Badui sudah kedua kali dan menyenangkan dan damai, meski kondisi gelap gulita, karena permukiman Badui merupakan kawasan hutan," katanya.
Tetua adat yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Jaro Saija mengaku kunjungan wisatawan ke permukiman Badui untuk merayakan pergantian tahun ini hingga ribuan orang, sedangkan tahun sebelumnya sepi.
"Kami minta wisatawan dapat mematuhi aturan itu, " katanya.