Dinkes sebut kasus TBC di Lebak capai 3.030 orang dan 31 meninggal

id Rangkasbitung,TBC Lebak, Dinkes Lebak, skrining TBC

Dinkes sebut kasus TBC di Lebak capai 3.030 orang dan 31 meninggal

Kepala Pelaksana Harian Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Budi Mulyanto.ANTARA/Mansur

Rangkasbitung (ANTARA) -
Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten menyebutkan kasus tuberkulosis (TBC) sejak Januari - Juli 2024 mencapai 3.030 kasus dan sebanyak 31 orang dilaporkan meninggal dunia.
 
Kepala Pelaksana Harian Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Budi Mulyanto di Rangkasbitung, Lebak, Senin, mengatakan pihaknya memprioritaskan penanganan TBC dengan mengoptimalkan skrining di 44 puskesmas yang melibatkan kader untuk penemuan kasus secara dini dengan melakukan pemeriksaan kontak dari penderita yang positif.
 
Pemeriksaan tersebut, katanya, satu penderita minimal sebanyak 10 rumah, sebab penyakit tersebut dapat menularkan kepada orang lain dari 10 orang bisa menjadi 100 orang hingga 1.000 orang dan seterusnya.
 
Pemeriksaan skrining juga dilakukan kepada masyarakat yang mengalami batuk- batuk lebih dari tiga bulan.
 
"Penemuan kasus secara dini itu, selain bisa diobati untuk penyembuhan, juga tidak menularkan kepada orang lain," kata Budi.
 
Menurut Budi, penderita TBC tentu membutuhkan komitmen yang kuat dari pasien agar dapat berjalan dengan baik hingga tuntas, karena jangka waktu pengobatan yang cukup lama yakni, 6-9 bulan.
 
Pengawasan minum obat dan dukungan dari keluarga sangat penting agar penderita patuh minum obat dan tidak putus selama enam hingga sembilan bulan.
 
 


 
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes: Kasus TBC di Lebak capai 3.030 orang dan 31 meninggal