Delapan dukuh di Tlogolele Boyolali alami hujan abu dampak erupsi Merapi

id Delapan dukuh di Tlogolele Boyolali ,hujan abu dampak erupsi Merapi,jateng,gunung

Delapan dukuh di Tlogolele Boyolali alami hujan abu dampak erupsi Merapi

Seorang petani saat melihat tanaman cabai yang terkena hujan abu dampak erupsi Gunung merapi di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng, Kamis (10/3/2022). FOTO ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.

Desa Tlogolele hingga Kamis ini, dalam kondisi aman dan terkendali. Warga tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa bekerja di ladang masing-masing.
Boyolali, Jateng (ANTARA) - Delapan dukuh di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, mengalami hujan abu tipis sebagai dampak dari erupsi Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, Kamis.

Menurut Kepala Desa Tlogolele Ngadi erupsi Gunung Merapi terjadi pada Rabu (9/3) malam, tetapi dampak hujan abu di Tlogolele baru melanda pada Kamis pagi, hanya sebentar karena kemudian diguyur hujan di wilayah ini, sehingga abu terbawa air hujan dan tidak dirasakan oleh warga setempat.

"Desa Tlogolele  hingga Kamis ini, dalam kondisi aman dan terkendali. Warga tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa bekerja di ladang masing-masing," katanya.

Baca juga: BPBD Sleman meminta warga tidak mencari rumput di lereng Merapi

Delapan dukuh yang terjadi hujan abu dampak erupsi Merapi itu adalah lain Tlogolele, Tlogomulyo, Ngadirojo, Karang, Gumukrejo, Belang, Takeran,dan Stabelan.

"Namun, warga di delapan dukuh yang terdampak hujan abu tersebut tidak sampai mengungsi. Mereka tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Namun, warga tetap waspada terkait perkembangan Gunung Merapi," kata Ngadi.

Camat Selo Cahyo Wiratno mengatakan tim dari Kecamatan Selo meninjau di Desa Tlogolele untuk mengecek warganya dalam kondisi masih aman dan terkendali, terkait adanya erupsi Merapi yang terjadi pada Rabu (9/3) malam.

"Kami minta masyarakat untuk tidak panik dan tetap siap siaga atas kejadian erupsi Merapi, pada Rabu (9/3) Malam. Masyarakat hingga Kamis pagi ini, tetapi beraktivitas seperti biasa, karena memang tidak potensi bahaya bagi masyarakat di Desa Tlogolele Boyolali," katanya.

Baca juga: Jalur penambangan dan wisata lereng Merapi ditutup

Sementara itu, Kepala Desa Klakah Marwoto mengatakan Desa Klakah, Kecamatan Selo yang mempunyai jarak sekitar 3,5 hingga 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi kondisi masih aman. Klakah memang mengalami hujan abu tipis dampak erupsi Merapi pada Rabu (9/3) malam.

Namun, kata dia, hujan abu tipis tersapu dengan adanya hujan deras di wilayahnya, pada Kamis pagi sehingga hujan abu tidak dirasakan oleh warga setempat. Desa Klakah masih aman warga tetap beraktivitas seperti biasa.

Sebelumnya, Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi DIY dan Jawa Tengah tercatat lima kali meluncurkan awan panas guguran (APG) ke arah tenggara dengan jarak luncur lima kilogram pada Rabu (9/3) malam.

Menurut Kepala BPPTKG Hanik Humaida BPPTKG mencatat waktu terjadinya APG masing-masing adalah pukul 23.18 WIB, pukul 23.29 WIB, pukul 23.38 WIB, pukul 23.44 WIB dan pukul 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik.

Gunung Merapi berstatus Siaga Level III sejak tanggal 5 November 2020. Apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. 



 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024