Harga cabai rawit merah dan daging sapi di Sleman merangkak naik

id Cabai Rawit Merah ,Daging sapi rendang ,Disperindag Kabupaten Sleman ,Sleman

Harga cabai rawit merah dan daging sapi di Sleman merangkak naik

Dokumentasi. Pedagang sayur melayani pembeli di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Minggu (22/5/2022). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj. (ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN)

Sleman (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat dalam beberapa waktu terakhir ini harga komoditas cabai rawit merah dan daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Sleman mulai merangkak naik.

"Pada pekan ini komoditas cabai rawit merah dan daging sapi rendang (KW2) di sejumlah pasar tradisional di Sleman mulai merangkak naik," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Kabupaten Sleman Nia Astuti di Sleman, Senin.

Menurut dia, untuk harga cabai rawit merah saat ini mencapai sekitar Rp79.000 hingga Rp80.000 per kilogram, sebelumnya harga cabai rawit merah berkisar pada Rp35.000 per kilogram.

Baca juga: Transaksi cabai di pasar lelang Kulon Progo tembus Rp652,98 juta

"Sedangkan harga daging sapi rendang rata-ratanya Rp122.500 per kilogram, dan harga daging sapi tertingginya sudah mencapai Rp135 ribu per kilogram," katanya.

Ia mengatakan, kenaikan harga cabai merah tersebut diakibatkan oleh faktor cuaca, yakni karena masih sering turun hujan sehingga menyebabkan tanaman cabai rawit terserang "patek".

"Patek ini mengakibatkan tanaman cabai mati, sehingga panen tidak optimal," katanya.

"Patek" atau antraknosa adalah penyakit yang disebabkan oleh cendawan. Penyakit ini berkembang pesat pada kondisi kelembaban tinggi. Penyakit patek ini umumnya menyerang hampir seluruh bagian tanaman cabai, mulai dari ranting, daun, cabang hingga buah sehingga menyebabkan kerugian besar secara ekonomi di sektor pertanian cabai.

Nia mengatakan, untuk kenaikan harga daging sapi ini kemungkinan dipengaruhi sejumlah faktor. Di antaranya, karena merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah.

"Selain itu, penutupan rumah pemotongan hewan (RPH) Segoroyoso Kabupaten Bantul juga ikut berdampak pada pasokan daging di Sleman," katanya.

Ketua Forum Petani Kalasan, Janu Riyanto mengatakan produktivitas panen petani cabai rendah karena faktor cuaca.

"Banyak tanaman cabai yang terkena hama patek dan fusarium sehingga membutuhkan perawatan ekstra. Sehingga produktivitas cabai rawit saat ini cukup rendah," katanya.

Ia mengatakan, saat ini harga cabai rawit merah di tingkat petani mencapai Rp77 ribu per kilogram.

"Tetapi, meskipun harganya tinggi, tetapi produktivitas panennya rendah. Dalam 1.000 meter persegi lahan pertanian cabai, paling bisa menghasilkan panen 5-10 kilogram," katanya.

Baca juga: Babinsa bantu warga panen cabai
Baca juga: Kementan dan Pemkab Sleman panen cabai "off season" di lahan petani milenial
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024