Kementan dan Pemkab Sleman panen cabai "off season" di lahan petani milenial

id kementan,cabai

Kementan dan Pemkab Sleman panen cabai "off season" di lahan petani milenial

Kementan melalui Polbangtan YoMa dan Pemkab Sleman panen cabai "off season" di lahan petani milenial (ANTARA/HO-Polbangtan YoMa)

Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang (YoMa) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan panen cabai "off season" (di luar musim) Varietas ORI 212 di lahan seluas 1.300 meter persegi milik petani milenial Kabupaten Sleman Yunanto Setiawan.

Siaran pers dari Polbangtan YoMa yang diterima di Yogyakarta, Rabu, menyebutkan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, Kementan terus berupaya memastikan stok kebutuhan pokok di pasar aman, mulai dari beras, telur, daging, hingga cabai. Stok komoditas itu dipastikan ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Seperti dimandatkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Rapat Koordinasi Penajaman dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pangan Pokok, Minggu (6/3) bahwa setiap insan pertanian harus mampu menjaga ketersedian dan stabilitas harga bahan pokok dan komoditas pertanian di pasaran. 

Sementara dalam keterangan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi menyatakan akan mengerahkan penyuluh pertanian untuk mengamankan bahan pangan jelang Ramadhan dan Idul Fitri ini.

"Melalui AWR (Agriculture War Room) yang terhubung dengan seluruh kantor BPP Kostratani yang ada di 5.996 lokasi, kami akan pantau kondisi lapangan secara 'real time'," ucapnya.

Menjawab arahan tersebut, Direktur Polbangtan YoMa bersama dengan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melakukan panen cabai "off season" (di luar musim) Varietas ORI 212 di lahan seluas 1.300 meter persegi milik petani milenial Kabupaten Sleman Yunanto Setiawan.

Panen cabai "off season" ini merupakan salah satu upaya Kabupaten Sleman untuk menjaga stabilitas pasokan cabai di pasaran. 

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI No 472/Kpts/RC.040/6/2018 tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional, Kabupaten Sleman menjadi salah satu lokasi sentra cabai nasional. Hal ini menjadikan Kabupaten Sleman salah satu penghasil dan pemasok cabai untuk kebutuhan nasional.

"Komoditas cabai beberapa kali memberikan dampak terhadap terjadinya inflasi daerah maupun nasional. Dengan menjadikan Kabupaten Sleman menjadi kabupaten sentra cabai, ini menimbulkan konsekuensi pertanaman cabai sepanjang tahun harus tersedia," kata Kustini.

Dengan adanya pertanaman sepanjang tahun ini, lanjut Kustini, saat panen raya ketika beberapa wilayah sentra panen secara bersamaan maka dimungkinkan harga cabai berada di bawah titik impas sebaliknya apabila petani dapat melakukan panen ketika pasokan dari daerah lain terbatas, maka dimungkinkan petani akan mendapatkan harga yang bagus. 

Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Sleman dalam penanganan komoditas cabai.  Upaya yang telah dilakukan antara antara lain seperti pengembangan luas tanam, penanganan hama dan penyakit, penerapan teknologi dalam budidaya seperti penanaman cabai "off season", pengaturan pola tanam, hingga pengembangan pasar lelang cabai.

"Saat ini ada sekitar 14 titik kumpul cabai yang tersebar di wilayah Kabupaten Sleman untuk membantu petani cabai dalam antisipasi kejatuhan harga cabai sehingga diharapkan mendapatkan harga yang lebih baik," jelasnya.

Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto yang turut mengikuti kegiatan panen ini menyatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemkab Sleman dalam menjaga pasokan komoditas cabai di pasaran dengan berinovasi melakukan budidaya di luar kalender tanam.

"Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, kebutuhan akan beberapa komoditas pertanian seperti cabai pasti akan meningkat. Dengan terobosan cabai 'off season' yang dilakukan Pemkab Sleman ini bisa membantu memastikan ketersediaan cabai ada sepanjang tahun. Upaya yang patut diapresiasi," ujar Bambang.

Selain itu, Bambang juga mengatakan bahwa Polbangtan YoMa selalu siap untuk bekerja sama dan memberikan pendampingan kepada petani di Kabupaten Sleman.

"Melalui Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, kami secara rutin melaksanakan kegiatan koordinasi dan pendampingan. Sepanjang triwulan pertama ini kami sudah melakukan kegiatan pendampingan di 3 BP4 wilayah Sleman yaitu BP4 Prambanan, BP4 Berbah, dan BP4 Ngemplak. Yang terbaru, kemarin kami melaksanakan Rakor Pengukuhan Jaringan Petani Milenial," katanya.