Anjlok, dolar AS

id pound sterling,intervensi BoE,pasar obigasi,indeks dolar,intervensi Jepang

Anjlok,  dolar AS

Foto Dokumen - Uang kertas Pound dan dolar AS terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil 6 Januari 2020. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi

New York (ANTARA) - Poundsterling naik tajam dalam perdagangan yang fluktuatif pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB reli dari rekor terendah yang dicapai pada Senin (26/9), setelah bank sentral Inggris (BoE) melakukan hari kedua pembelian obligasi untuk menstabilkan pasar keuangan.

Pound membukukan kenaikan persentase satu hari terbesar sejak Maret 2020 dan terakhir diperdagangkan pada 1,1076 dolar, melonjak 1,8 persen. Setelah mencapai palung sepanjang masa di 1,0327 dolar tiga hari lalu, sterling telah reli lebih dari 7,0 persen terhadap dolar AS.

Pemulihan mata uang Inggris sebagian disebabkan oleh tindakan BoE. Pada Kamis (29/9), BoE membeli 1,415 miliar pound (1,55 miliar dolar AS) obligasi Pemerintah Inggris dengan jangka waktu lebih dari 20 tahun, hari kedua dari program multi miliar pound yang dirancang untuk menstabilkan pasar.

"BoE menunjukkan kreativitas dan kemauan untuk menanggapi pasar yang gila," kata Greg Anderson, kepala strategi valuta asing global di BMO Capital Markets di New York.

Namun, dia mencatat bahwa kenaikan sterling sebagai akibat dari langkah BoE tidak berkelanjutan.

"Setiap kali bank sentral melakukan program intervensi sementara, pasar pasti akan menguji ini dan melihat apakah bank sentral akan terus melakukan ini atau tidak. Tapi saya tidak akan memperkirakan bahwa keseimbangan pound dengan dolar akan pecah," kata dia lagi.

Anderson menambahkan bahwa dia akan menjadi penjual pound di 1,10 dolar AS, dengan kemungkinan mata uang akan kembali turun ke 1,05 dolar AS.

Sterling awalnya jatuh pada Kamis (29/9), karena Perdana Menteri Liz Truss membela anggaran pemotongan pajak pemerintahnya.

Pada sisi lain, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya melemah, terakhir turun 0,4 persen di 112,148. Euro naik 0,7 persen terhadap dolar menjadi 0,9804 dolar AS.

Data menunjukkan sentimen ekonomi zona euro turun tajam dan lebih dari yang diperkirakan pada September, karena kepercayaan turun di antara perusahaan dan konsumen, yang juga suram tentang tren harga dalam beberapa bulan mendatang.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sterling reli hari ketiga setelah pembelian obligasi BoE, dolar jatuh
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024