Menguat, dolar AS

id kurs dolar,indeks dolar,yen Jepang,intervensi BoJ,pound sterling,PM Inggris

Menguat, dolar AS

Ilustrasi - Uang kertas dolar AS dan yen Jepang. ANTARA/Shutterstock/pri.

New York (ANTARA) - Dolar AS di pasaran menguat melampaui level simbolis 150 yen untuk pertama kalinya sejak 1990 pada Jumat pagi WIB. 

Mata uang Jepang merosot tajam dari tertinggi interim 150,09 yang dicapai dalam perdagangan semalam, jatuh ke 149,63 dalam satu menit, yang meningkatkan spekulasi bahwa Kementerian Keuangan dan bank sentral Jepang (BoJ) mungkin membuat intervensi di level-level penting.

Namun, yen rebound untuk mencapai tertinggi baru 32 tahun dalam perdagangan sore di New York, mencapai setinggi 150,25. Terakhir diperdagangkan pada 150,18.

Sementara kemungkinan intervensi apa pun adalah pertanyaan terbuka, beberapa analis berpikir bahwa langkah seperti itu tidak akan menghentikan pelemahan mata uang lebih lanjut tanpa adanya perubahan dalam kebijakan ultra-dovish BoJ.

"Sampai Anda melihat BoJ mengubah nada mereka, atau jika kita mulai melihat prospek ekonomi AS memburuk jauh lebih cepat yang akan membantu The Fed akhirnya memberikan perubahan arah Fed, Anda akan melihat bahwa taruhan terhadap yen masih perdagangan favorit di pasar valas," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Federal Reserve diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga karena inflasi tetap tinggi, dengan beberapa memperkirakan suku bunga acuan akan mencapai puncak di atas 5,0 persen. Suku bunga saat ini berada di kisaran 3,00 persen-3,25 persen.

Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan pada Kamis (20/10/2022) bahwa bank sentral belum selesai menaikkan target suku bunga jangka pendeknya di tengah tingkat inflasi yang sangat tinggi, sambil menambahkan kemungkinan bank sentral AS akan menemukan ruang tahun depan untuk menghentikan proses pengetatan dan mempertimbangkan bagaimana kenaikan suku bunga berdampak pada perekonomian.

Pasar perumahan telah menjadi salah satu sektor yang paling terpengaruh dari suku bunga yang lebih tinggi bahkan ketika sektor lain termasuk pekerjaan tetap solid. Data pada Kamis (20/10/2022) menunjukkan bahwa penjualan rumah AS yang ada (existing homes) turun untuk bulan kedelapan berturut-turut pada September.

Ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi telah mengirim imbal hasil AS dan dolar lebih tinggi, terutama terhadap yen karena BoJ berkomitmen untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol.

Pembuat kebijakan Jepang membuat ancaman intervensi baru pada Kamis (20/10/2022). Mereka terlihat lebih mungkin untuk intervensi jika pergerakan mata uang menjadi lebih tidak menentu.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar AS tembus 150 yen, sterling melemah setelah PM Ingris mundur
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024