New York (ANTARA) - Dolar AS rebound terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya menjadi bertengger di atas level 100 pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah inflasi Inggris mendingin lebih dari yang diperkirakan para ekonom.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,34 persen menjadi 100,2799 pada akhir perdagangan, melakukan pemulihan setelah kehilangan angka penting minggu lalu.
Sementara itu, pound Inggris tergelincir setelah laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) meleset dari perkiraan. IHK Inggris naik 7,9 persen pada Juni dari tahun sebelumnya, laju inflasi paling lambat dalam lebih dari setahun, Kantor Statistik Nasional mengatakan Rabu (19/7/2023) pagi.
Inflasi inti mencapai 6,9 persen, yang dapat menunjukkan kemungkinan puncak siklus inflasi dan dampak dari kebijakan moneter agresif yang diadopsi oleh Bank Sentral Inggris (BoE).
"Ini adalah pertama kalinya dalam lima bulan kami melihat kejutan inflasi cenderung menurun, trennya justru sebaliknya," kata Joe Manimbo, analis pasar senior, di Convera di Washington. "Itu menimbulkan keraguan pada kenaikan suku bunga jumbo lainnya oleh Bank Sentral Inggris bulan depan."
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar "rebound" saat pound jatuh terseret pendinginan inflasi Inggris
Berita Lainnya
Emas Antam 27 November naik Rp5.000, jadi Rp1,504 juta/gram
Rabu, 27 November 2024 8:57 Wib
Wamentan sebut transformasi Bulog jadi badan otonom sebagai penstabil harga
Rabu, 27 November 2024 6:02 Wib
BSI konsisten tingkatkan GCG, 3 tahun berturut raih predikat Indonesia Most Trusted Companies
Selasa, 26 November 2024 11:08 Wib
Menteri Perumahan sebut Tapera masih harus bangun kepercayaan publik
Selasa, 26 November 2024 9:01 Wib
Mendag memastikan harga Minyakita turun pekan ini
Senin, 25 November 2024 13:12 Wib
Emas Antam Senin turun tipis Rp2.000 ke angka Rp1,539 juta/gram
Senin, 25 November 2024 9:09 Wib