Semarang (ANTARA) - Jajaran sekolah di Kota Semarang menindaklanjuti larangan permainan lato-lato di lingkungan sekolah karena aspek keamanan dan kelancaran kegiatan pembelajaran.
Kepala SD Islam Supriyadi Semarang, Nursekah di Semarang, Rabu, menjelaskan pihak sekolah sudah melarang siswa membawa mainan lato-lato ke sekolah sebagaimana imbauan Dinas Pendidikan.
Menurut dia, larangan membawa dan memainkan lato-lato di sekolah sudah disampaikan melalui koordinator satuan pendidikan pada Selasa (10/1) sore dan langsung dilaksanakan.
"Sudah ada (larangan). Sekarang anak-anak sudah enggak ada yang membawa (lato-lato)," kata Nursekah yang membawahi sebanyak 724 siswa dari kelas I hingga kelas VI tersebut.
Latto-latto adalah mainan berupa dua buah bola plastik berbobot padat keras dengan permukaan halus yang diikat seutas tali dengan cincin jari di tengah yang dimainkan dengan dibentur-benturkan.
Senada, Kepala SD Islam Cahaya Ilmu Semarang Umi Latifah membenarkan adanya imbauan dari Disdik kepada sekolah agar tidak memperbolehkan siswanya membawa dan memainkan lato-lato di sekolah.
Menurut dia, SD Cahaya Ilmu Semarang yang saat ini memiliki 381 siswa dari jenjang kelas I hingga VI memang sudah sejak awal melarang anak-anak membawa mainan apapun ke sekolah, jauh sebelum tren lato-lato.
Berita Lainnya
Sapi kurban perlu "disalon" agar bersih dan wangi
Kamis, 15 Juni 2023 4:44 Wib
Sehun & Chanyeol EXO bermain lato-lato
Minggu, 5 Februari 2023 7:33 Wib
Janji EXO-SC kangen Indonesia
Minggu, 5 Februari 2023 7:13 Wib
Bright Vachirawit "kesengsem" lato-lato
Minggu, 29 Januari 2023 6:40 Wib
Psikolog UI sebut Lato-lato asah motorik anak
Rabu, 18 Januari 2023 8:02 Wib
Balita dilarang mainkan lato-lato
Minggu, 15 Januari 2023 15:15 Wib
Dispora Yogyakarta nilai larangan lato-lato di sekolah belum dibutuhkan
Kamis, 12 Januari 2023 11:05 Wib
Pelajar dilarang bawa lato-lato ke sekolah
Kamis, 12 Januari 2023 6:38 Wib