Yogyakarta (ANTARA) - Perusahaan bibit PT Advanta Seeds Indonesia (Advanta) mengembangkan varietas unggul bibit jagung ketan ungu atau Lilac 22 F1 untuk mengatasi tantangan produktivitas panen akibat perubahan iklim.
"Salah satu kendala yang dihadapi pelaku sektor pertanian adalah efek dari perubahan iklim sehingga menyebabkan produktivitas sedikit menurun," kata Corporate Affairs and Sustainability Lead PT Advanta Seeds Indonesia Dina Novitasari pada pameran Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional VIII Tahun 2023 di Jogja Agro Technopark (JAP) Nanggulan, Kulon Progo, Selasa.
Menurut dia, jika sebelum pandemi penurunan sektor pertanian dihadapkan pada cuaca yang terus menerus hujan alias curah hujan tinggi, maka saat ini problema atau kendala yang dihadapi adalah kemarau yang panjang.
Namun, kata dia, saat ini para petani di Kulon Progo bisa memperoleh benih bermutu tinggi hasil inovasi perusahaan penyedia bibit hortikultura.
"Jagung ketan ungu menjadi salah satu varietas unggulan dari perusahaan penyedia benih bermutu tinggi, Advanta Seeds Indonesia selain jagung hibrida, jagung manis, dan jagung H59," katanya.
Ia mengklaim jagung ketan ungu lebih berkualitas karena teksturnya pulen dan kaya manfaat untuk kesehatan tubuh.
"Semoga apa yang menjadi cita-cita kami untuk dapat memberikan suplai benih bermutu tinggi untuk ketahanan pangan negara dapat tercapai. Saat ini kami telah bermitra dengan sedikitnya 20.000 petani binaan," katanya.
Dina memastikan kandungan antioksidan pada jagung ketan ungu cukup tinggi sehingga bermanfaat untuk kekebalan tubuh. Konsumsi jagung ini diyakini dapat membantu menurunkan resistensi insulin, menjaga kesehatan jantung, mencegah penyakit kanker serta mengatasi obesitas.
"Pada varietas ini kita dapat banyak keunggulan mulai dari rasa manisnya, teksturnya yang seperti ketan, serta tinggi antioksidan," ucapnya.
Dalam pertanian, Dina juga mengklaim jagung ketan ungu cukup kompetitif, bisa menghasilkan panen 10-12 ton per hektare. Varietas ini cocok ditanam di DIY karena tidak membutuhkan banyak penyiraman.
Jagung ketan ungu punya dua pilihan waktu panen yakni saat masih muda atau saat sudah cukup umur. Jika waktu panen varietas lain berkisar 100 hari, jagung ketan ungu bisa dipanen dalam usia 60 hari atau 70 hari.
"Menariknya, jagung ungu bisa dikonsumsi mentah tanpa harus dimasak terlebih dahulu jika dipanen pada usia muda. Jagung ini memang dikelola untuk dikonsumsi, bukan untuk pakan ternak," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Dina juga menjelaskan mengenai produktivitas benih perusahaannya yang tidak hanya berfokus pada jagung dan tanaman hortikultura.
"Sejak dua tahun terakhir, Advanta Seeds Indonesia juga menghasilkan benih sayuran bermutu tinggi seperti cabai, tomat, wortel, kacang panjang, dan timun, serta sorgum," kata Dina.
Salah satu pengunjung pameran, Inez Kusari yang berkesempatan mencicipi tester jagung ketan ungu karena dinilainya unik. Dari sisi rasa, menurut dia, jagung ini lengket seperti ketan, pulen dan tidak terlalu manis sehingga layak dijadikan alternatif bahan pokok.
"Jagung ini jarang ada di pasaran, saya tertarik menanamnya karena kebetulan ada lahan kosong di rumah," katanya.
Berita Lainnya
Pemerintah berikan daftar varietas mangga Keraton Yogyakarta
Minggu, 16 Juni 2024 6:47 Wib
BRIN mampu bikin varietas unggul pacar air tanaman hias dan obat
Sabtu, 15 Juni 2024 14:09 Wib
BRIN merakit varietas bunga krisan adaptif di dataran rendah
Sabtu, 27 April 2024 11:13 Wib
BRIN sebut tepung sorgum jadi pengganti gandum
Selasa, 2 April 2024 16:18 Wib
BRIN: Varietas baru sorgum manis untuk bioetanol
Senin, 8 Januari 2024 14:30 Wib
Zona pekarangan tantangan utama jaga buah lokal, beber BRIN
Selasa, 5 Desember 2023 16:34 Wib
Peneliti BRIN: RI jadi pusat persebaran varietas mangga dunia
Selasa, 5 Desember 2023 16:27 Wib
BRIN: Pemilihan varietas padi pengaruhi emisi metana
Sabtu, 11 November 2023 7:00 Wib