Yogyakarta (ANTARA) - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, dengan menggandeng sejumlah kelompok difabel di provinsi ini.
Ketua MPM PP Muhammadiyah M Nurul Yamin mengatakan sebanyak 300 orang dari berbagai kelompok difabel di DIY dilibatkan dalam kegiatan itu.
"Ini sebagai bagian ikhtiar membangun kebersamaan secara spiritual, juga menumbuhkan solidaritas sosial dan berjamaah secara ekonomi," kata dia.
Ritual penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha, kata dia, sejatinya bukan berdimensi spiritual semata, tetapi secara konkret juga dapat mengatasi persoalan sosial seperti kemiskinan dan stunting.
Menurut dia, hal itu perlu diupayakan di tengah angka kemiskinan dan kesenjangan di Indonesia yang kini mencapai 9,5 persen dan angka stunting atau kurang gizi mencapai 21,6 persen.
"Apabila dikelola secara sistemik, sinergis, dan kolaboratif akan mampu menjadi alternatif jawaban atas problematika tersebut," kata Yamin.
Dia mengatakan dengan kesalehan sosial yang tercermin dari ritual kurban dan haji maka spirit tolong menolong akan mampu menjadi fondasi dan modal sosial untuk memangkas kemiskinan dan mempersempit jarak kesenjangan.
Nilai ekonomi kurban, kata Yamin, merupakan modal utama yang mampu mendinamisasi gerakan ekonomi kerakyatan secara masif.
Menurut dia, untuk kebutuhan hewan kurban tahun ini diproyeksikan mencapai 1.743.501 ekor dari berbagai jenis hewan, sebagaimana disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Ini baru dari sisi hewan saja, belum lagi sektor pakan, konsumsi, bumbu-bumbu dapur untuk memasak, perlengkapan kurban, transportasi, tenaga anak kandang, dan lain-lain," ujar dia.
Ketua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bangun Akses Kemandirian (Bank) Difabel Ngaglik Kuni Fatonah berterima kasih telah dilibatkan dan berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan.
"Ini menjadi bagian dari kerja-kerja kami bersama dengan MPM Muhammadiyah yang senantiasa mendukung kami para kelompok difabel," ujar Kuni.
Berita Lainnya
Akbar Tanjung dianugerahi maestro aktivis nasional
Minggu, 19 Mei 2024 20:04 Wib
UKT tak naik, namun ada penambahan kelompok
Rabu, 15 Mei 2024 20:12 Wib
Sleman menyerahkan bantuan pengolah pupuk kepada kelompok ternak
Selasa, 14 Mei 2024 18:27 Wib
Kualitas udara DKI Jakarta tak sehat untuk kelompok sensitif
Senin, 29 April 2024 7:00 Wib
Airlangga Hartarto: EUDR ditolak kelompok bipartisan AS
Kamis, 25 April 2024 7:26 Wib
Bantul mulai sosialisasikan padat karya anggaran BKK bagi kelompok pekerja
Selasa, 23 April 2024 16:28 Wib
7 orang gabung kelompok teroris JI, Polri harus selidiki
Jumat, 19 April 2024 7:41 Wib
Pemerintah harus tegas sikapi dinamika di Papua
Sabtu, 13 April 2024 20:54 Wib