Anak bersifat agresif "bullying" tergantung ortu

id bullying,perundungan di sekolah,pola asuh keluarga,delapan fungsi keluarga,tips parenting

Anak bersifat agresif "bullying" tergantung ortu

Ilustrasi stop bullying (ANTARA/Wuryanti Puspitasari)

Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) mengatakan bila orang tua menjadi salah satu faktor yang menentukan anak memiliki sifat agresif untuk melakukan perundungan atau bullying kepada orang lain.

“Orang tua diimbau untuk tidak melakukan cara kekerasan di rumah dan dalam penyelesaian masalah karena akan menjadi contoh untuk anak,” kata Samanta saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Samanta menuturkan sifat agresif anak muncul akibat pengaruh proses pembelajaran yang terjadi dalam sebuah permainan yang dimainkan. Misalnya seperti permainan online (daring) yang memiliki tayangan maupun konten kekerasan.



Penyebab lainnya adalah kebutuhan kebersamaan, solidaritas dan eksistensi karena anak tergabung dalam suatu kelompok yang melakukan perundungan.

Hanya saja hal tersebut bukan faktor penunjang yang dapat meningkatkan risiko anak melakukan perundungan. Sifat agresif anak lebih dipengaruhi oleh pembicaraan orang-orang di sekitarnya ketika dihadapkan dengan suatu konflik.

“Anak-anak belajar dari mendengarkan cerita orang-orang di sekitarnya, bagaimana mereka menyelesaikan masalah. Anak yang main games tapi mendapatkan panduan dari orang tuanya, mereka tahu batasan dan lebih bisa menahan diri,” ujarnya.

Menurutnya karena seorang anak merupakan peniru yang baik, Samanta mengimbau agar orang tua tidak melakukan kekerasan di rumah dan menunjukkan perilaku yang baik saat menyelesaikan suatu masalah guna memberikan contoh pada anak.

berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Orang tua jadi penentu anak miliki sifat agresif melakukan bullying

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024