"Arwana ini termasuk komoditas ekspor kita yang cukup menghasilkan devisa negara, setiap tahun hampir 8 juta dolar AS," ujar Budi Sulistiyo saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Negara tujuan ekspor ikan endemik asal Indonesia ini didominasi negeri Tirai Bambu. "Arwana banyaknya ke China," ujarnya.
Adapun jenis ikan arwana yang banyak diekspor, di antaranya jenis Arwana Super Red dari Kalimantan dan Arwana Jardini dari Papua.
Arwana Super Red memang sudah dikenal secara luas, sementara itu Arwana Jardini juga menyusul menjadi idola para kolektor serta menjadi komoditas unggulan.
Ikan predator dengan sisik perak nan unik ini, menurut Budi mampu menjadi daya tarik sehingga potensi ekspor baik Arwana Super Red maupun Arwana Jardini patut diperhitungkan. Namun demikian sisi kelestarian tak boleh dilupakan.
Pasalnya, ikan Arwana masuk dalam kategori CITES kategori Appendix I dengan status nasional dilindungi penuh.
"Iya, izin ekspor arwana itu karena arwana termasuk ke dalam Appendix I CITE. Itu harus punya izin khusus untuk diizinkan bahwa pelepasan spesies itu keluar negeri," paparnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KKP ungkap ikan arwana sumbangkan devisa 8 juta dolar AS per tahun