Luhut sebut harga nikel terlalu tinggi berbahaya bagi perekonomian

id LUHUT BINSAR PANDJAITAN,NIKEL,MENKO MARVES

Luhut sebut harga nikel terlalu tinggi berbahaya bagi perekonomian

Foto udara kawasan tambang ore nikel di Desa Siumbatu, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (23/1/2023). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/Spt.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa jika harga nikel terlalu tinggi akan sangat berbahaya bagi perekonomian.

Diketahui, Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.

"Kalau harga nikel terlalu tinggi itu sangat berbahaya, kita belajar dari kasus cobalt tiga tahun lalu harganya begitu tinggi, orang akhirnya mencari bentuk baterai lain. Ini salah satu pemicu lahirnya lithium ferro phosphate (LFP) itu," ujar Luhut melalui video di akun Instagram pribadi yang terverifikasi @luhut.pandjaitan dipantau di Jakarta, Kamis.

Begitu juga dengan nikel, ia mengatakan jika harga nikel terlalu tinggi maka industri baterai listrik juga akan mencari alternatif lain.

"Jadi, ini kalau kita juga bikin harga itu ketinggian, orang akan cari alternatif lain, teknologi berkembang sangat cepat," kata Luhut.

Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa lithium battery berbasis nikel itu bisa didaur ulang. Namun, LFP sampai saat belum bisa didaur ulang.

"Tetapi ingat lithium battery itu bisa recycling, sedangkan tadi yang LFP itu tidak bisa recycling sampai hari ini tetapi sekali lagi teknologi itu terus berkembang. Kita bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan China, tadi lithium battery juga kita kembangkan dengan China maupun dengan lain-lain," kata Luhut.

Dalam kesempatan itu, ia juga merespons kritikan perihal harga nikel anjlok. Luhut mengatakan bahwa seharusnya dapat dilihat tren harga nikel dalam 10 tahun terakhir.






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luhut: Harga nikel terlalu tinggi bahaya bagi perekonomian
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024