Jakarta (ANTARA) - Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia Veronica Novoseltseva mengatakan bahwa serangan teror yang terjadi di Balai Kota Crocus, dekat Moskow, tidak bisa dimaafkan sama sekali.
"Jadi, memang kejahatan ini tidak bisa dimaafkan sama sekali," kata Veronica di sela-sela aksi solidaritas yang diadakan oleh sejumlah komunitas Indonesia di halaman Kedubes Rusia di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan bahwa saat ini Presiden Rusia Vladimir Putin telah menegaskan posisi mereka. Beberapa pelaku juga telah ditangkap dan proses investigasi tengah dilakukan.
Informasi terkait kemungkinan dalang serangan teror tersebut belum ada. Oleh karena itu, Veronica menegaskan bahwa Rusia akan mengusut dan mencari tahu hal tersebut.
"Informasi tuntas belum ada. Tetapi, pasti lah kami akan mencari mereka yang merekayasa, yang mengorganisasikan dan kirim para pembunuh tersebut," kata dia.
Lebih lanjut, Veronica mengatakan bahwa para pelaku serangan telah gagal mencapai tujuan mereka untuk membuat rakyat Rusia merasa ketakutan.
Sebaliknya, saat ini rakyat Rusia, kata dia, menjadi lebih solid dan memberikan dukungan lebih besar kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wakil Dubes Rusia: Serangan teror di Moskow tidak bisa dimaafkan
Berita Lainnya
Putin sebut AS menerapkan kebijakan penahanan ganda terhadap Rusia dan China
Sabtu, 9 November 2024 11:58 Wib
Ukraina sebut Rusia angkut "tentara bayaran" dari Korut dengan truk
Senin, 28 Oktober 2024 12:15 Wib
Putin harap Barat pahami sinyal akan potensi serangan ke Rusia
Minggu, 27 Oktober 2024 16:35 Wib
Rusia sebut AS bertanggung jawab atas meningkatnya ketegangan Timur Tengah
Rabu, 2 Oktober 2024 14:25 Wib
Rusia tawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil ke Indonesia
Selasa, 17 September 2024 15:01 Wib
Menlu Rusia sebut perang Gaza tak bisa diabaikan di Dewan Keamanan PBB
Selasa, 17 September 2024 11:16 Wib
Tim SAR gunakan drone mencari WNA Rusia hilang di Gunung Rinjani
Minggu, 15 September 2024 17:00 Wib
Hasto sebut Megawati lakukan kunjungan ke Rusia-Uzbekistan
Minggu, 15 September 2024 5:25 Wib