Metode "TeFa" tepat untuk pendidikan vokasi di Indonesia

id Gresik, Kadin Jatim, Pemkab Gresik,teaching factory,TeFa,vokasi

Metode "TeFa" tepat untuk pendidikan vokasi di Indonesia

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto (kanan) bersama Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (kedua kiri) saat diskusi inisiasi metode TeFa di Kantor Bupati Gresik. ANTARA/HO-Kadin Jatim

Gresik (ANTARA) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menilai Teaching Factory (TeFa) menjadi metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan akses, mutu dan relevansi bagi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Vokasi.
 
"Pembentukan TeFa bersama industri terkait, akan meningkatkan akses, mutu, dan relevansi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja," kata Adik dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
 
Oleh karena itu, pihaknya bersama Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi di Jawa menginisiasi pembentukan TeFa dengan industri yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik.
 
Langkah tersebut, juga sebagai implementasi amanat Presiden yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
 
Adik menjelaskan, TeFa adalah model pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman praktik seperti situasi sesungguhnya pada dunia industri atau usaha kepada peserta didik.
 
Sehingga, dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan dunia industri atau usaha dengan pengetahuan yang dipelajari di institusi pendidikan dan atau lembaga pelatihan
 
Selain itu, lanjutnya, TeFa juga berfungsi sebagai bekal sumber daya manusia atau tenaga kerja dengan kompetensi untuk bekerja sesuai tuntutan industri dan pekerjaan di masa depan (Future of Work – FoW).
 
"Kegiatan tersebut untuk menyatukan konsep antara Kadin, Pemerintah Kabupaten Gresik, Perguruan Tinggi Vokasi, dan juga perusahaan di Gresik khususnya KEK dan JIIPE terkait dengan pembahasan kurikulum pendidikan vokasi untuk kebutuhan lapangan kerja," ucapnya.
 
Dalam diskusi pihaknya bersama konsorsium perguruan tinggi dan Pemkab Gresik, juga membahas tentang kebutuhan perusahaan di lapangan yang nantinya akan disesuaikan dengan pola pengajaran di Perguruan Tinggi Vokasi (PTV).
 
"Selain kompetensi keahlian dan kompetensi metodik atau hard skill, juga penting memperhatikan kompetensi individu dan sosial yang merupakan soft skill untuk membentuk SDM unggul dan berdaya saing," ujarnya.
 
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mendorong konektivitas antara pendidikan dengan industri yang terintegrasi dengan baik.
  
  
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kadin Jatim nilai metode "TeFa" tepat bagi pendidikan vokasi
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024